Tuesday, February 14, 2012

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Kasus :
Seorang ibu G1POA0 merasa hamil 2 bulan datang kepada anda sebagai bidan di BPS.
1.      Anamnesis
A.    Identitas
Identitas Ibu :
a.       Nama               : Ny. L
b.      Alamat                        : Jalan Jenderal Soedirman 45 Bandung
c.       TTL                 : Bandung, 10 Januari 1984
d.      Umur               : 27 tahun
e.       Pekerjaan         : Ibu rumah tangga
f.       Pendidikan      : SMK
g.      Agama             : Islam
h.      Suku                : Sunda
Identitas Suami :
a.       Nama               : Tn. G
b.      Alamat                        : Jalan Jenderal Soedirman 45 Bandung
c.       TTL                 : Bandung, 18 Juli 1979
d.      Umur               : 32 tahun
e.       Pekerjaan         : PNS
f.       Pendidikan      : S1 Pendidikan Ekonomi
g.      Agama             : Islam
h.      Suku                : Sunda

B.     Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang         :
·         Ibu mengeluh mual dan muntah


Riwayat kesehatan dahulu                        :
·         Ibu tidak pernah menderita penyakit menular (TBC, HIV/AIDS, Hepatitis)
·         Ibu pernah menderita penyakit gastritis akut
Riwayat kesehatan keluarga         :
·         Ibu tidak mempunyai penyakit keturunan (diabetes melitus, hipertensi, asthma)

C.     Riwayat Kehamilan
Riwayat kehamilan dahulu           : tidak ada
Riwayat kehamilan sekarang        :
·         Umur kehamilan                : 8 2/3 minggu
Riwayat menstruasi                       :
·         Menarch                            : 12 tahun
·         Siklus                                : teratur
·         Lama                                 : 7 hari
·         Banyaknya                                    : 2 kali ganti pembalut/hari
·         Warnanya                          : merah
·         Keluhan                             : tidak ada keluhan
·         HPHT                                : 13 Juli 2011
·         Haid bulan sebelumnya     : 16 Juni 2011
Riwayat perkawinan                     :
·         Umur waktu nikah                        : 23 tahun
·         Perkawinan                       : ke 1
·         Jumlah anak                      : -


D.    Riwayat Ginekologi
·         Keputihan

E.     Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
·         Pola makan                        : teratur dengan pola 4 sehat
·         Istirahat                             : cukup antara 6-8 jam/hari
·         Eliminasi                           : BAB : 1 kali sehari
              BAK : 6-9 kali/hari
·         Copping stress                   :
·         Lingkungan rumah            : bersih tidak banyak polusi
·         Dukungan keluarga           : ada dukungan suami dan keluarga

2.      Objektif dari pemeriksaan
a.       TTV : Tensi 120/90, Nadi 60, Suhu 34,5 Respirasi 20
b.      Kesadaran : komposmentis
c.       Kesan sakit : sedang
d.      TB/BB : TB 160, BB 55
e.       Kepala :
*        Mata : conjungtiva merah muda, pupil normal, sklera normal
*        Telinga : auricula dan daun telinga normal dan tidak ada benjolan, refleks dengar telinga kiri-kanan normal
*        Hidung : normal tidak ada polip, tidak ada benjolan
*        Mulut : bibir pecah-pecah
f.       Leher : normal
g.      Payudara tidak ada retraksi atau dimpling dan benjolan
h.      Abdomen : palpasi lambung mengasilkan timpani, bising usus bersuara gurgle 20x per menit
i.        Ekstremitas : refleks kedua tungkai ada, turgor kulit tidak ada dehidrasi dan tidak ada lesi kulit.
j.        Genitalia : inspeksi genitalia tidak ada lesi maupun luka, palpasi uretra tidak ada pus, pemeriksaan chadwick  yang menandakan ibu tersebut hamil.
3.      Pemeriksaan penunjang
Urine bhcg, testpact positif
4.      Assesment
G1P0A0 dengan KU mual muntah, 8 2/3 minggu

Tinjauan kasus :
1)      Terangkan tentang patofisiologi mual-muntah pada kehamilan
2)      Makanan yang dianjurkan dan dilarang serta aktifitas ( termasuk faktor hormon, psikologis, fisiologi digestiv saat hamil)
3)      Klasifikasi mual muntah dalam kehamilan
4)      Suplemen vitamin
5)      Pengaruhnya terhadap kehamilan
6)      Hubungan dengan penyakit terdahulu
7)      Anti mual

Patofisiologi Mual-Muntah Pada Kehamilan
Pengertian Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil, sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, sebagai akibatnya terjadilah dehidrasi.
Etiologi Hiperemesis Gravidarum
Berikut ini adalah hal-hal yang menjadi penyebab hiperemesis gravidarum.
1.      Sering terjadi pada primigravida, molahidatidosa, dan kehamilan ibu akibat peningkatan kadar HCG.
2.      Faktor organik, karena masuknya viii khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik.
3.      Faktor psikologis: keretakan rumah tangga, kehilangan pckerjaan, rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab, dan sebagainya.
4.      Faktor endokrin lainnya: hipertiroid, diabetes, dan sebagainya
Tingkatan Hiperemesis Gravidarum
Sampai saat ini tidak ada kesepakatan mengenai batasan seberapa banyak mual dan muntah yang dikeluarkan pada hiperemesis gravidarum. Akan tetapi, apabila mual dan muntah berpengaruh terhadap keadaan umum ibu, sudah dianggap sebagai hiperemesis. Tingkat hiperemesis gravidarum antara lain.
1.      Hiperemesis Gravidarum Tingkat I
a)      Termasuk tingkat ringan.
b)      Mual muntah terus-menerus menyebabkan penderita lemah, tidak mau makan, berat badan turun dan nyeri pada epigastrium, denyut nadi meningkat, tekanan darah turun, turgor kulit kurang, lidah kering, serta mata cekung.
2.      Heperemesis Gravidarum Tingkat II
a)      Termasuk tingkat sedang.
b)      Mual dan muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum penderita lebih parah, apatis, turgor kulit mulai buruk, lidah kering dan kotor, nadi teraba lemah dan cepat, suhu badan naik (dehidrasi), ikterus ringan, berat badan turun, mata cekung, tekanan darah inenurun, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi, dapat juga terjadi aseton uria, serta napas bau aseton.

3.      Hiperemesis Gravidarum Tingkat III
a.       Termasuk tingkat berat.
b.      Keadaan umum buruk, kesadaran sangat menurun, somnolen sampai koma, nadi teraba lemah dan cepat, dehidrasi berat, suhu badan naik, tekanan darah turun, serta terjadi ikterus. Jika sampai timbul komplikasi dapat berakibat fatal, berupa: memengaruhi susunan saraf pusat, ensefalopati Wernicke dengan adanya nistagmus, diplopia, dan perubahan mental.
King menyampaikan rumus tentang pengobatan hiperemesis gravidarum sebagai berikut.
r  Rumus keseimbangan tentang upaya penyembuhan hiperemesis gravidarum.
r  Dasar pengobatan
• Fisik ditandai dengan keton bodi dan berat badan turun.
• Faktor psikologis dapat memegang peranan penting dalam penyembuhan.
r  Tujuan penyembuhan
·         Menghilangkan faktor psikologis dengan KIE/KIEM.
·         Memberikan pengobatan gangguan fisik, di antaranya keberadaan keton bodi (asetan) dan turunnya berat badan.
d. Rumus King: W + P + T/F + Ps
v  W : Waktu kehamilan, makin tua makin cepat sembuh.
v  P : Faktor psikologis kehamilan.
v  T : Terapi keseimbangan fisik:
*        Keseimbangan cairan dengan substitusi cairan.
*        Pengobatan dengan:
§  Antiemesis.
§  Psikologis dengan obat penenang.

v  Faktor penghambat
v  F : Faktor gangguan keseimbangan fisik dan metabolisme yang menjurus pembentukan keton bodi.
v  Ps : Faktor gangguan keseimbangan psikologis yang mempengaruhi kehamilan.
Dalam memberikan terapi hiperemesis gravidarum, tidak didapatkan angka yang dimasukkan dalam rumus. Pengobatan hiperemesis gravidarum merupakan pengobatan fisik dan psikologis yang seharusnya diberikan secara seimbang.
Mengenal Bahaya Hiperemesis Gravidarum
Mual muntah dalam masa kehamilan adalah suatu yang normal dan berlangsung hanya pada trimester pertama, namun terkadang timbul mual muntah yang sangat parah yang disebut Hiperemesis Gravidarum . Tanda - tandanya adalah sebagai berikut :
v  Berat badan turun 2,5 s/d 5 kg atau lebih selama trimester pertama.
v  Tidak dapat menelan makanan atau minuman apapun selama 24 jam terakhir.
v  Air kencing berwarna kuning sangat gelap atau tidak kencing selama 8 jam terakhir.
v  Muntah sangat sering kadang bisa setiap jam atau lebih.
v  Mual sangat hebat sehingga selalu muntah saat makan.
Oleh karena itu, kita harus mewaspadai hal ini dan harus segera menghubungi dokter Anda. Jika dibiarkan bisa menimbulkan kematian bagi ibu dan bayi lahir dengan berat badan yang rendah
Meskipun belum diketahui penyebabnya, mual muntah dalam masa kehamilan berhubungan dengan perubahan kadar hormonal dalam tubuh wanita hamil. Kenaikan hormon estrogen dan progesteron pada awal kehamilan juga dinyatakan sebagai salah satu penyebab mual dan rasa ingin muntah dan indera pengecap dan penciuman menjadi lebih sensitif pada masa awal kehamilan," ungkap spesialis kebidanan dan kandungan dr Boy Abidin, SpOG. Ketika wanita hamil maka akan terjadi peningkatan kadar Homor chorionic gonadotropin (HCG) yang berasal dari plasenta (ari-ari). Hormon ini berfungsi untuk menjaga kecukupan produksi hormon estrogen dan progesteron dari indung telur, yang berdampak pada kehamilan agar sehat dan lancar.
Namun selain itu, hormon ini diduga berefek menimbulkan mual dan muntah terlebih pada tiga bulan kehamilan (trimester pertama) dan akan turun kembali setelah bulan keempat. Oleh karena itu mual muntah ini biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah memasuki bulan keempat. Disamping hormon HCG ini, hormon estrogen dianggap juga turut menjadi penyebab mual muntah pada wanita hamil.
Tips untuk mencegah mual muntah :
*      Menghindari makanan berbau tajam, asap rokok atau parfum yang berbau menyengat yang dapat menjadi pemicu mual muntah.
*      Beberapa suplemen makanan dapat membantu mengurangi mual muntah seperti vitamin B6, madu atau minuman jahe.
*      Makanlan makanan yang diinginkan ketika tubuh mampu menerimanya.
*      Jangan segera berbaring setelah makan, sebaiknya duduk tegak selama beberapa saat agar tidak kembung atau mual.
*      Hindari banyak minum saat makan, tunggulah 30 menit setelah makan baru minum air. Di luar waktu makan Anda diharapkan untuk minum lebih banyak.
*      Makanlah dalam porsi yang sedikit namun sering (tiap 2-3 jam) untuk menghindari mual tanpa beresiko kekurangan gizi.
*      Pola makan yang lengkap dan seimbang.
*      Istirahat yang cukup.
*      Konsultasi ke dokter kandungan Anda jika mual muntah masih berlanjut.
Muntah adalah aksi kekerasan dimana lambung harus menanggulangi tekanan yang normalnya ditempat untuk memperthankan makanan dan sekresi-sekresi didalam lambung. Lambung hampir membalikan dirinya dari dalam keluar - memaksakan dirinya kedalam bagian bawah dari esophagus (tabung yang menghubungkan mulut ke lambung) selama episode muntah.

Penyebab Mual Atau Muntah

Ada banyak penyebab-penyebab dari mual dan muntah. Gejala-gejala ini mungkin disebabkan oleh berikut:
  • gastritis akut
  • penyebab-penyebab pusat (sinyal-sinyal dari otak)
  • hubungan dengan penyakit-penyakit lain yang jauh dari lambung
  • obat-obat dan perawatan-perawatan medis
  • rintangan mekanis dari usus besar

Gastritis akut

Gastritis akut (gastro=lambung + it is= peradangan) seringkali disebabkan oleh agen yang menyerang yang mengiritasi lapisan dari lambung. Contoh-contoh dari ini termasuk:
  • Infeksi-Infeksi: Infeksi-infeksi adalah seringkali penyebabnya, apakah ia adalah virus yang umum atau infeksi yang didapat dari perjalanan wisata. Mungkin ada hubungan dengan nyeri perut bagian atas yang mengejang, demam ,dan kedinginan mungkin hadir. Infeksi-infeksi virus yang umum termasuk noroviruses dan rotavirus. Infeksi-infeksi parasit seringkali berhubungan dengan diare namun mungkin juga mempunyai komponen dari mual dan muntah. Infeksi oleh bakteri dalam keluarga Helicobacter (seperti H. Pylori) dapat juga adalah agen infeksius.
  • Gastroenteritis (Flu Perut): Flu perut adalah istilah yang tidak spesifik yang digunakan untuk menggambarkan muntah dan diare yang dikaitkan dengan infeksi virus. Harus tidak dikacaukan dengan influenza, yang gejala-gejalanya termasuk demam, kedinginan, batuk, dan myalgias (nyeri otot).
  • Keracunan Makanan: Keracunan makanan mungkin menyebabkan muntah yang signifikan dan biasanya disebabkan oleh racun bakteri. Gejala-gejala mulai dalam beberapa jam dari memakan makanan yang tercemar atau dipersiapkan dengan buruk dan mungkin berlangsung untuk 1-2 hari. Sumber-sumber dari keracunan makanan termasuk Salmonella, Campylobacter, Shigella, E. coli, Listeria, atau Clostridium botulinum (botulism).
  • Iritan-iritan Lambung Lain: alkohol, merokok, dan obat-obat anti-peradangan nonsteroid seperti aspirin dan ibuprofen mungkin mengiritasi lapisan lambung.
  • Penyakit Borok-Borok Perut (peptic Ulcers): Penyakit borok-borok perut (peptic ulcer) dapat mencakup dari iritasi lapisan lambung yang ringan sampai ke pembentukan kerusakan pada lapisan pelindung lambung yang disebut borok (ulcer).
  • Penyakit refluks gastro esophageal (PRGE atau GERD atau reflux esophagitis): Mual atau muntah juga dihubungkan dengan ititasi dari lapisan esophagus.
Gejala-gejala :
Walaupun banyak kondisi yang dapat menyebabkan gastritis, gejala dan tanda-tanda penyakit ini sama antara satu dengan yang lainnya. Gejala-gejala tersebut antara lain :
·         Perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk ketika makan
·         Mual
·         Muntah
·         Kehilangan selera
·         Kembung
·         Terasa penuh pada perut bagian atas setelah makan
·         Kehilangan berat badan
Pengaruh mual-muntah terhadap kehamilan
Mual dan muntah dalam kehamilan atau lazim dikenal sebagai morning sickness, terjadi pada kurang lebih 80% perempuan hamil. Biasanya keluhan ini mulai dirasakan antara minggu keempat dan ketujuh kehamilan dan menghilang ketika kehamilan memasuki minggu ke-20. Namun pada 10% perempuan hamil, keluhan mual dan muntah ini tetap ada meski telah memasuki trimester ketiga kehamilan.
Penyebab pasti dari keluhan mual dan muntah dalam kehamilan masih belum jelas, namun umumnya kondisi ini bersifat ringan, dapat menghilang sendiri dan dapat diatasi dengan tindakan-tindakan konservatif. Hanya sedikit data yang mendukung teori bahwa faktor psikologis bertanggung jawab terhadap terjadinya mual dan muntah dalam kehamilan. Perlambatan pergerakan (motilitas) lambung akibat pengaruh hormon progesteron yang kadarnya meningkat semasa kehamilan diduga berkontribusi terhadap terjadinya mual dan muntah dalam kehamilan. Sedangkan peran hormon-hormon lain (hormon estrogen dan human chorionic gonadotropin/ HCG) yang kadarnya juga meningkat selama masa kehamilan masih kontroversial.
Sejumlah kecil perempuan hamil mengalami mual dan muntah yang lebih hebat. Kasus mual dan muntah dalam kehamilan terberat disebut sebagai hiperemesis gravidarum, yang mungkin terjadi pada 1 dari 200 perempuan hamil. Gambaran klinis dari hiperemesis gravidarum meliputi muntah yang berlangsung terus menerus, kekurangan cairan (dehidrasi), ketosis, gangguan keseimbangan elektrolit, dan penurunan berat badan lebih dari 5% dari berat badan semula.

Penatalaksanaan
Pencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang flsiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, mengajurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan. Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.
1)      Obat-obatan dan Suplemen Vitamin
a. Obat-obatan antimuntah:  Prometazin, proklorperazin, klorpromazin (largaktil), dan infuse droperidol-difenhidramin.
b. Sedativa                  : Phenobarbital
c. Vitamin                   : Vitamin B1, B6 (piridoksin), vitamin C atau B – kompleks
d. Anti histamin          : Dramamin, avomin
e. Anti emetik (pada keadan lebih berat) : Disiklomin hidrokhloride atau khlorpromasin.
Penanganan hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu dikelola di rumah sakit.
2)      Aktivitas
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara yang baik. Tidak diberikan makan/minuman setama 24 -28 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejaia-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

3)      Terapi psikologik
a. Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan
b. Hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan
c. Kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
Fisiologi digestive saat kehamilan
4)       Tractus Digestivus
Salivasi meningkat dan pada trimester I mengeluh mual dan muntah . Mungkin ini akibat kadar hormon yang meningkat. Tonus otot-otot tractus digestivus menurun sehingga penurunan motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam lambung. Hal ini mungkin baik untuk resorpsi akan tetapi meimbulkan obstipasi. Pada bulan-bulan pertama kehamilan sering dijumpai gejala muntah (emesis gravidarum) biasanya pada pagi hari yang disenut morning sickness.
Estrogen dan hCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah, selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar / perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada keadaan patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis gravidarum).



No comments:

Post a Comment

Ilmu Kesehatan Masyarakat ( Public Health )

Bagi sebagian orang mungkin banyak yang sudah tidak asing lagi mendengar kata "IKM" atau Ilmu Kesehatan Masyarakat, namun ...