Thursday, February 2, 2012

Gangguan Psikologis pada Masa Nifas

GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA MASA NIFAS

A.                Pengertian
Soadara/sodari YTH.... setiap mengunjungi Blog ini Jangan Lupa ya nge-Klik Iklan nya.....
Terima kasih :)

Masa nifas adalah masa 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai enam minggu berikutnya. Waktu yang tepat dalam rangka pengaeasan Post Partum adalah 2-6 jam, 2jam-6hari, 2jam-6minggu (atau boleh juga disebut 6 jam, 6 hari dan 6 minggu ). 
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa masa nifas adalah masa sejak selesainya persalinan hingga pulihnya alat-alat kandungan dan anggota badan serta psikososial yang berhubungan dengan kehamilan/persalinan selama 6 minggu.
Dalam proses adaptasi pada masa postpartum terdapat tiga metode yang meliputi ”immediate puerperineum” yaitu 24 jam pertama setelah melahirkan, ”early puerperineum” yaitu setelah 24 jam hingga 1 minggu, dan ”late puerperineum” yaitu setelah satu minggu sampai 6 minggu postpartum.
Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase sebagai berikut :
a.       Fase taking in
Fase taking in ini merupakan periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat itu focus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri. Pengalaman selama proses persalinan sering berulang diceritakannya. Hal ini membuat cenderung inu menjadi pasif terhadap lingkungannya.
b.      Fase taking hold
Yaitu periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase ini ibu merasa khawatir akan ketidakmampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi. Pada fase ini ibu memerlukan dukungan karena saat ini merupakan kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya sehingga timbul percaya diri.
c.       Fase letting go
Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang verlangsung sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat diri dan bayinya sudah meningkat. Ada kalanya, ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya keadaan ini disebut baby blues
Pengawasan dan asuhan post partum masa nifas sangat diperlukan yang tujuanya adalah sebagai berikut :
1.   Menjaga kesehatan ibu dan batinya, baik fisik maupun psikologi.
2.   Melaksanakan sekrining yang komprehensif, mendeteksi masalah
    mengobati, atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun         bayinya.
3.   Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,          nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi pada saat bayi sehat.
4.   Meberikan pelanyanan KB.



B.                 Gangguan Psikologis pada Masa Nifas

1.      Depresi Pasca Kelahiran (Post Partum Blues)

http://i1139.photobucket.com/albums/n555/womaninfospesial/H_WASPADAI_BABY_BLUES.jpg

a.         Pengertian Post Partum Blues
Post Partum Blues (PBB) sering juga disebut sebagai maternity blues atau baby blues dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan efek ringan yangsering tampak dalam minggu pertama setelahh persalinan.

b.         Penyebab Post Partum Blues
Dikategorikan sebagai sindroma gangguan mental yang ringan, tetapi bila tidak ditatalaksanai dengan baik dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi wanita yang mengalaminya, dan bahkan gangguan ini dapat berkembang menjadi keadaan yang lebih berat yaitu depresi dan psikosis salin yang mempunyai dampak lebih buruk terutama dalam hubungan perkawinan dengan suami dan perkembangan anknya.
c.         Gejala Post Partum Blues
Gejala-gejala yang terjadi: reaksi depresi/sedih/disforia, tidak sabar, tidak percaya diri, menangis tanpa sebab, mudah tersinggung atau iritabilitas, cemas tanpa sebab, labil, cendrung menyalahkan diri sendiri, Merasa kurang menyayangi bayinya, gangguan tidur dan gangguan nafsu makan.

d.         Gambaran Klinik, Pencegahan dan Penatalaksanaan
Banyak faktor yang dianggap mendukung pada sindroma ini:
1.         Faktor hormonal yang terlalu rendah
2.         Faktor demografik yaitu umur dan parietas
3.         Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan
4.         Latar belakang psikososial yang bersangkutan
Cara mengatasinya :
ü  mempersiapkan persalinan dengan lebih baik, maksudnya disini tidak hanya menekankan pada materi tapi yang lebih penting dari segi psikologi dan mental ibu.
ü  Dengan cara pendekatan komunikasi terapeutik.
Tujuan dari komunikasi terapeutik adalah menciptakan hubungan baik antara bidan dengan pasien dalam rangka kesembuhannya dengan cara :
1.         Mendorong pasien mampu meredakan segala                        ketegangan emosi.
2.         Dapat memahami dirinya
3.         Dapat mendukung tindakan konstruktif.

ü  Dengan cara peningkatan support mental/ dukungan keluarga.
1.             Minta bantuan suami atau keluarga yang lain, jika membutuhkan istirahat untuk menghilangkan kelelahan.
2.             Beritahu suami mengenai apa yang sedang ibu rasakan. Mintalah dukungan dan pertolongannya.
3.             Menyarankan ibu untuk membuang rasa cemas dan kekhawatiran akan kemampuan merawat bayi karena semakin sering merawat bayi, ibu akan semakin terampil dan percaya diri.
4.             Menyarankan ibu untuk mencari hiburan dan meluangkan waktu untuk diri sendiri.

Pencegahannya dapat dilakukan dengan:
1.         beristirahat ketika bayi tidur
2.         berolah raga ringan, ikhlas dan tulus   dengan peran baru       sebagai ibu
3.         tidak perfeksionis dalam hal mengurusi bayi
4.         bicarakan rasa cemas dan komunikasikan
5.         bersikap fleksibel dan bergabung dengan kelompok ibu-ibu  baru
6.         kesempatan merawat bayi hanya datang satu kali




2.      Depresi Post Partum

http://www.duniabunda.com/wp-content/uploads/2011/04/Help-for-postpartum-depression1.jpg

a.       Pengertian Depresi Post Partum
Depresi post partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung selama 30 hari, dapat terjadi kapan pun bahkan sampai 1 tahun kedepan.
Pitt tahun 1988 dalam Pitt(regina dkk,2001) depresi post paruma dalah depresi yang bervariasi dari hari ke hari dengan menunjukkan kelelahan, mudah marah, gangguan nafsu makan dan kehilangan libido(kehilangan selerau ntuk berhubungan intim dengan suami).
Llewelly-jones (1994) menyatakan wanita yang didiagnosa mengalami depresi 3 bulan pertama setelah melahirkan, wanita tersebut secara social dan emosional meras terasingkan atau mudah tegang dalam setiap kejadian hidupnya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa depresi post partumadalah gangguan emosional pasca persalinan yang bervariasi, terjadi pada 10hari pertama masa setelah melahirkan dan berlangsung terus-menerus sampai6 bulan atau bahkan sampai satu tahun.

b.      Penyebab Depresi Post Partum
Disebabkan karena gangguan hormonal. Hormon yang terkait dengan terjadinya depresi post partum adalah prolaktin, steroid dan progesterone.
Pitt(regina dkk,2001) mengemukakan 4 faktor penyebab depresi post partum:
1.   faktor konstitusional
2.   faktor fisik yang etrjadi karena ketidakseimbangan hormonal
3.   faktor psikologi
4.   faktor social dan karateristik ibu

c.       Gejala Depresi Post Partum
Gejala yang menonjol dalam depresi post partum adalah trias depresi yaitu:
1.   berkurangnya energi
2.   penurunan efek
3.   hilang minat (anhedonia)

Ling dan Duff(2001) mengatakan bahwa gejala depresi post partum yang dialami 60% wanita mempunyai karateristik dan spesifik antara lain:
1.   trauma terhadap intervensi medis yang terjadi
2.   kelelahan dan perubahan mood
3.   gangguan nafsu makan dan gangguan tidur
4.   tidak mau berhubungan dengan orang lain
5.   tidak mencintai bayinya dan ingin menyakiti bayinya atau    dirinya sendiri.

d.      Gambaran Klinik, Pencegahan dan Penatalaksanaan
Monks dkk (1988) mengatakan depresi post partum merupakan problem psikis sesudah melahirkan seperti labilitas efek, kecemasan dan depresi padaibu yang dapat berlangsung berbulan-bulan.
Faktor resiko:
1. keadaan hormonal
2. dukungan sosial
3. emotional relationship
4. komunikasi dan kedekatan
5. struktur keluarga
6. antropologi
7. perkawinan
8. demografi
9. stressor psikososial dan lingkungan

Hormon yang terkait dengan terjadinya depresi post partum adalah prolaktin,steroid, progesteron dan estrogen. Untuk mencegah terjadinya depresi post partum sebagai anggota keluarga harus memberikan dukungan emosional kepada ibu dan jangan mengabaikan ibu bila terlihatsedang sedih, dan sarankan pada ibu untuk:
1. beristirahat dengan baik
2. berolahraga yang ringan
3. berbagi cerita dengan orang lain
4. bersikap fleksible
5. bergabung dengan orang-oarang baru
6. sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis


3.      Post Partum Psikosa

http://www.thebabycorner.com/images/thumb/postpartum-depression.jpg
a.       Pengertian Post Partum Psikosa
Adalah depresi yang terjadi pada minggu pertama dalam 6 minggu setelah melahirkan.

b.      Penyebab Post Partum Psikosa
Disebabkan karena wanita menderita bipolar disorder atau masalah psikiatrik lainnya yang disebut schizoaffektif disorder. Wanita tersebut mempunyai resiko tinggi untuk terkena post partum psikosa.

c.       Gejala Post Partum Psikosa
Gejala yang sering terjadi adalah:
1. delusi
2. halusinasi
3. gangguan saat tidur
4. obsesi mengenai bayi

d.      Gambaran Klinik, Pencegahan dan Penatalaksanaan
Pada wanita yang menderita penyakit ini dapat terkena perubahan mood secara drastis, dari depresi ke kegusaran dan berganti menjadi euforia dalamwaktu singkat. Penderita kehilangan semangat dan kenyamanan dalam beraktifitas,sering menjauhkan diri dari teman atau keluarga, sering mengeluh sakit kepala dan nyeri dada, jantung berdebar-berdebar serta nafas terasa cepat.
Untuk mengurangi jumlah penderita ini sebagai anggota keluarga hendaknya harus lebih memperhatikan kondisi dan keadaan ibu serta memberikan dukungan psikis agar tidak merasa kehilangan perhatian.
Saran kepada penderita untuk:
1. beristirahat cukup
2. mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang
3. bergabung dengan orang-orang yang baru
4. bersikap fleksible
5. berbagi cerita dengan orang terdekat
6.sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis




KESIMPULAN
Gangguan psikologi post partum diantaranya depresi post parum, post partum blues, dan post partum psikosa.
Post Partum Blues (PBB) sering juga disebut sebagai maternity blues atau baby blues dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan efek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelahh persalinan.
Depresi post partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung selama 30 hari, dapat terjadi kapanpun bahkan sampai 1 tahun kedepan.
Post partum psikosa dalah depresi yang terjadi pada minggu pertama dalam 6 minggu setelah melahirkan.


SARAN
a.       Bagi Mahasiswa
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam memberikan pelayanan kebidanan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
b.      Bagi Petugas – petugas Kesehatan
Diharapkan dengan makalah ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang kebidanan sehingga dapat memaksimalkan kita untuk memberikan health education dalam perawatan luka perineum untuk mencegah infeksi.




DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/31925054/Gangguan-Psikologi-Postpartum-HAND-OUT

http://poizoneya.blogspot.com/2010/07/askeb-iv-gangguan-psikologi-postpartum.html

No comments:

Post a Comment

Ilmu Kesehatan Masyarakat ( Public Health )

Bagi sebagian orang mungkin banyak yang sudah tidak asing lagi mendengar kata "IKM" atau Ilmu Kesehatan Masyarakat, namun ...