A.
Pendekatan
Edukatif Dalam Peran Serta Masyarakat.
Soadara/sodari YTH.... setiap mengunjungi Blog ini Jangan Lupa ya nge-Klik Iklan nya.....
Terima kasih :)
1.1 Definisi
1.1.1
Secara umum
Rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan secara sistematis, terencana dan terarah dengan partisipasi aktif
individu, kelompok, masyarakat secara keseluruhan untuk memecahkan masalah yang
dirasakan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor sosial, ekonomi dan budaya
setempat.
1.1.2
Secara khusus
Merupakan model dari pelaksanaan
organisasi dalam memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat dengan pendekatan
pokok yaitu pemecahan masalah dan proses pemecahan masalah tersebut.
1.2 Tujuan pendekatan
edukatif
1. Memecahkan
masalah yang dihadapi oleh masyarakat yang merupakan masalah kebidanan
komunitas.
2. Kembangkan
kemampuan masyarakat, hal ini berbeda dengan memecahkan masalah yang dihadapi
atas dasar swadaya sebatas kemampuan.
1.3 Strategi dasar
pendekatan edukatif
1.3.1
Mengembangkan provider
Perlu adanya kesamaan
persepsi dan sikap mental positif terhadap pendekatan yang ditempuh serta
sepakat untuk mensukseskan.
Langkah-langkah
pengembangan provider
1. Pendekatan
terhadap pemuka atau pejabat masyarakat.
Bertujuan untuk
mendapat dukungan, sehingga dapat menentukan kebijakan nasional atau regional.
Bentuknya pertemuan perorangan, dalam kelompok kecil, pernyataan beberapa
pejabat yang berpengaruh.
2. Pendekatan
terhadap pelaksana dari sektor diberbagai tingkat administrasi sampai dengan
tingkat desa.
Tujuan yang akan
dicapai adalah adanya kesepahaman, memberi dukungan dan merumuskan kebijakan
serta pola pelaksanaan secara makro. Berbentuk lokakarya, seminar, raker, musyawarah.
3. Pengumpulan
data oleh sektor kecamatan/desa
Merupakan pengenalan
situasi dan masalah menurut pandangan petugas/provider. Macam data yang
dikumpulkan meliputi data umum , data khusus dan data perilaku.
1.3.2
Pengembangan masyarakat
Pengembangan masyarakat
adalah menghimpun tenaga masyarakat untuk mampu dan mau mengatasi masalahnya
sendiri secara swadaya sebatas kemampuan. Dengan melibatkan partisipasi aktif
masyarakat untuk menentukan masalah, merecanakan alternatif, melaksanakan dan
menilai usaha pemecahan masalah yang dilaksanakan. Langkah– langkahnya meliputi
pendekatan tingkat desa, survei mawas diri, perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian serta pemantapan dan pembinaan.
B.
Pelayanan
Yang Berorientasi Pada Kebutuhan Masyarakat.
Proses dimana masyarakat dapat mengidentifikasi
kebutuhan dan menentukan prioritas dari kebutuhan tersebut serta mengembangkan
keyakinan masyarakat untuk berusaha memenuhi kebutuhan sesuai skala prioritas
berdasarkan atas sumber – sumber yang ada di masyarakat sendiri maupun berasal
dari luar secara gotong royong. Terdiri dari 3 aspek penting meliputi proses,
masyarakat dan memfungsikan masyarakat.
2.1 Jenis-jenis
pendekatan
1. Specifict
Content Approach
Yaitu pendekatan
perorangan atau kelompok yang merasakan masalah melalui proposal program kepada
instansi yang berwenang.
Contoh : pengasapan
pada kasus DBD
2. General
Content objektive approach
Yaitu pendekatan dengan
mengkoordinasikan berbagai upaya dalam bidang kesehatan dalam wadah tertentu.
Contoh : posyandu
meliputi KIA, imunisasi, gizi, KIE dsb.
3. Proses
Objective approach
Yaitu pendekatan yang
lebih menekankan pada proses yang dilaksanakan masyarakat sebagai pengambil
prakarsa kemudian dikembangkan sendiri sesuai kemampuan.
Contoh : kader
2.2 Bidan Komunitas
dalam masyarakat
2.2.1 Pendidikan
Pendidikan adalah upaya untuk memberikan
pengetahuan kepada anggota masyarakat tentang kesehatan sehingga terjadi
perubahan perilaku positif yang harus meningkat terhadap kesehatan untuk
kepentingan diri, keluarga dan masyarakat. Pendidikan mencangkup pendidikan formal,
pelatihan dan penyuluhan.
2.2.2 Pelatihan
Pelatihan adalah pendidikan singkat yang
dilakukan kepada seseorang atau lebih guna meningkatkan ketrampilan tertentu.
Tujuan pelatihan adalah dihasilkannya seseorang atau sejumlah orang yang
mempunyai ketrampilan tertentu.
Untuk mendukung penerapan kurikulum
tersebut, didalam rencana pelatihan ditentukan tenaga pelatih, sarana dan
fasilitas serta pembiayaan pelatihan.
·
Perlatihan
dukun
Tujuan
pelatihan dukun adalah untuk meningkatkan keterampilan dukun dalam melayani ibu
hamil, bersalin, nifas dan bayi yang dilahirkan sesuai dengan persyaratan
kesehatan. Kurikulum dukun mencangkup sebagai berikut :
a) Struktur
dan fisiologis sistem reproduksi secara umum
b) Pemeliharaan
kesehatan ibu hamil
c) Pertolongan
persalinan
d) Asuhan
ibu nifas
e) Asuhan
pada bayi baru lahir
f) Bekerja
secara aseptic
g) Penyuluhan
h) Penyakit
yang pada umumnya menggangu kesehatan ibu dan bayi
i)
Cara merujuk pasien dan
j)
Peralatan dukun
·
Pelatihan
kader kesehatan desa
Kader kesehatan adalah
tenaga sukarela yang melakukan kegiatan progam kesehatan desa.
a) Tujuan
pelatihan : Tujuan pelatihan kader adalah agar kader mampu memahami dan mampu
berperan dalam pelaksanaan progam-progam kesehatan terutama progam KB
kesehatan.
b) Kriteria
: Kriteria kader adalah diterima dan dipilih oleh masyarakat serta bersedia dan
sanggup menjadi kader kesehatan.
c) Penyelenggara
pelatihan : Penyelenggara pelatihan adalah puskesmas dengan tim pelatih yang
terdiri dari :
ü Pimpinan
puskesmas
ü Staf
puskesmas (antara lain bidan)
ü Petugas
sector-sektor lain tingkat kecamatan yang berkaitan (BKKBN, Bangdes, pertanian,
agama).
·
Kursus
ibu
Upaya
untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang kesehatan terutama berkaitan dengan
kehamilan dan persalinan, dilakukan melalui kursus ibu.
Tujuan
Untuk memberikan kursus ibu adalah untuk memberikan pemahaman
kepada ibu tentang masalah kesehatan yang berkaitan dengan kehamilan dan
persalinan. Secara khusus tujuan kursus ibu adalah memberi pengetahuan ibu
tentang:
§ Hygiene
progam menuju hidup sehat
§ Kesehatan
ibu untuk kepentingan janin
§ Jalannya
persalinan
§ Persiapan
menyusui bayi kelak
§ Keluarga
berencana
2.2.3
Penyuluhan
Penyuluhan
kesehatan adalah kegiatan yang berlandaskan prinsip belajar, pemberianinformasi
atau nasehat yang ditujukan kepada individu, kelompok atau masyarakat tentang
bagaimana hidup sehat.
Tujuan
penyuluhan kesehatan adalah tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga
dan masyarakat dalam membina, memelihara perilaku dan lingkungan sehat, serta
berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Metode
dalam penyuluhan :
1. Ceramah
2. Dialog
Alat
bantu penyuluhan:
1. Kartu
(“Flash cart”)
2. “FLIPCHART”
C.
Menggunakan
Atau Memanfaatkan Fasilitas Dan Potensi Yang Ada Di Masyarakat.
Masalah kesehatan pada umumnya disebabkan rendahnya
status sosial – ekonomi yang akibatkan ketidaktahuan dan ketidakmampuan
memelihara diri sendiri (self care) sehingga apabila berlangsung terus akan
berdampak pada status kesehatan keluarga dan masyarakat juga produktivitasnya. Hasil
pengamatan, pengalaman lapangan sampai peningkatan cakupan program yang di kaji
secara sistematik, semuanya membuktikan bahwa peran serta masyarakat amat
menentukan terhadap keberhasilan, kemandirian dan keseimbangan pembangunan
kesehatan. Besar dan beragamnya peran serta masyarakat dapat dilihat pada
beberapa fakta berikut.
Dari kajian kunjungan lapangan di berbagai daerah,
terungkapnya bahwa peran serta masyarakat di wujudkan dalam bentuk upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang jenisnya sangat banyak
diantaranya:
a) Posyandu
(Pos pelayanan terpadu)
b) Dana
Sehat
c) Pos
UKK(pos upaya kesehatan kerja)
d) Sbh
(Satuan karya bakti Husada)
e) Polindes
(Pondok Bersalin Desa)
f) Poskestren
(pos kesehatan pesantren)
g) LSM
(Lembaga Swadaya Masyarakat)
Penggunaan potensi yang ada di lingkungan masyarakat
; KADER DESA Kader Desa adalah : Tenaga sukarela yang terdidik dan terlatih
dalam bidang tertentu, yang tumbuh ditengah - tengah masyarakat dan merasa
berkewajiban untuk melaksanakan, meningkatkan, dan membina kesejahteraan
masyarakat dengan rasa iklas tanpa pamrih dan didasari panggilan untuk
melaksanakan tugas - tugas kemanusiaan. Bertitik tolak dari pengertian ini,
maka kader desa adalah wakil dari masyarakat yang akan merumuskan segala hal
yang menjadi kebutuhan dari masyarakat dan melakukan usaha - usaha untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Kader desa akan menjadi “agent of change” yang
akan membawa norma - norma baru yang sesuai dengan nilai tradisional mereka dan
yang akan menggali segi - segi positif yang ada pada norma - norma tradisional
masyarakat mereka. Pemberdayaan adalah bagian dari paradigma pembangunan yang
memfokuskan perhatiannya kepada semua aspek yang prinsipil dari manusia
dilingkungannya yakni mulai dari aspek intelektual (sumber daya manusia), yakni
aspek material dan fisik, sampai kepada aspek manajerial. Pemberdayaan
masyarakat terkait dengan pemberian akses bagi masyarakat, lembaga, dan
organisasi masyarakat dalam memperoleh dan memanfaatkan hak masyarakat bagi
peningkatan hidup social, ekonomi, politik dan kesehatan. Oleh sebab itu,
pemberdayaan masyarakat amat penting untuk mengatasi ketidakmampuan masyarakat
yang disebabkan oleh keterbatasan akses, kurangnya pengetahuan, dan
keterampilan, adanya kondisi kemiskinan yg dialami sebagian masyarakat, dan
adanya keengganan untuk membagi wewenang dan sumber daya yang berada pada
pemerintah kepada masyarakat. Potensi masyarakat untuk mengembangkan
kelembagaan keswadayaan ternyata telah meningkat akibat kemajuan sosila ekonomi
masyarakat. Pada masa depan perlu dikembangkan lebih lanjut potensi keswadayaan
masyrakat,terutama keterlibatan masyarakat pada berbagai kegiatan yang dapat
meningkatkan ketahanan social dan kepedulian masyarakat luas dalam memecahkan
masalah kemasyrakatan.
3.1
Definisi
a. Usaha
membantu manusia mengubah sikapnya terhadap masyarakat, membantu menumbuhkan
kemampuan orang, berkomunikasi dan menguasai lingkungan fisiknya.
b. Pengembangna
manusia yang tujuannya adalah untuk mengembangkan potensi dan kemampuan manusia
mengontrol lingkungannya.
3.2
Langkah - langkah
a. Ciptakan
kondisi agar potensi setempat dapat dikembangkan dan dimanfaatkan
b. Tingkatkan
mutu potensi yang ada
c. Usahakan
kelangsungan kegiatan yang sudah ada.
d. Tingkatkan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
3.3
Prinsip - prinsip dalam mengembangkan masyarakat
a. Program
ditentukan oleh atau bersama masyarakat.
b. Program
disesuaikan dengan kemampuan masyarakat.
c. Dalam
pelaksanaan kegiatan harus ada bimbingan, pengarahan, dan dorongan agar dari
satu kegiatan dapat dihasilkan kegiatan lainnya.
d. Petugas
harus bersedia mendampingi dengan mengambil fungsi sebagai katalisator untuk
mempercepat proses.
3.4
Bentuk - bentuk program masyarakat
a. Program
intensif yaitu pengembangan masyarakat melalui koordinasi dengan dinas
terkait/kerjasama lintas sektoral.
b. Program
adaptif yaitu pengembangan masyarakat hanya ditugaskan pada salah satu
instansi/departemen yang bersangkutan saja secara khusus untuk melaksanakan
kegiatan tersebut/kerjasama lintas program
c. Program
proyek yaitu pengembangan masyarakat dalam bentuk usaha – usaha terbatas di
wilayah tertentu dan program disesuaikan dengan kebutuhan wilayah tersebut.
Fasilitas dan potensi yang ada di masyarakat, yaitu
sumberdaya alam atau potensi desa, dan sumber daya manusia/kader kesehatan.
Bidan dalam memberikan pelayanan kepada ibu dan anak di komunitas perlu memberikan
pelayanan kepada ibu dan anak di komunitas dan memperhatikan factor lingkungan
berikut.
1. Lingkungan
sosial.
Masyarakat
yang berada di dalam komunitas memiliki ikatan sosial dan budaya. Dukun
penolong persalinan sangat dekat dengan masyarakat, terutama di kalangan
keluarga di desa karena mereka menggunakan pendekatan sosial-budaya sewaktu
memberi pelayanan. Bidan dalam memberi pelayanan kepada ibu hamil dan bersalin
diupayakan tidak bertentangan dengan kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan dan
agama di masyarakat. Oleh karena itu peran masyarakat penting dalam upaya
peningkatan kesehatan ibu, anak, balita, keluarga, keluarga berencana. Peran
serta masyarakat ini selalu digerakkan dan ditingkatkan melalui kegiatan
penyuluhan kesehatan.
Kondisi
tingkat pendidikan dan ekonomi menentukan tingkat partisipasinya dalam
meningkatkan kesehatan masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan
masyarakat, semakin meningkat perhatian tersebut, menimbulkan peningkatan
tuntutan masyarakat. Kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah bersama
masyaraka menentukan arah upaya kesehatan masyarakat. Pelayanan kebidanan
komunitas perlu mendapat dukungan politik dari organisasi swasta atau
pemerintah terutama mendukung adanya undang-undang dan pelaksanaannya.
2. Lingkungan
flora dan fauna.
Kebutuhan gizi
manusia bergantung pada keberadaan flora dan fauna. Masyarakat dianjurkan
melakukan penghijauan. Pemanfaatan pekarangan dengan tanaman bergizi dan
berkhasiat akan mendukung terwujudnya kesehatan keluarga. Peternakan juga
mendukung gizi manusia. Bidan yang bekerja di komunitas memerhatikan pengaruh
flora dan fauna ini. Pemanfaatan hewan dan tumbuh-tumbuuhan disampaikan melalui
penyuluhan kesehaatan merupakan bantuan bidan kepada masyarakat terutama pada
kaum ibu. Kerja sama dengan petugas gizi dan pertanian diperlukan di dalam
peningkatan gizi masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Bidan
Menyongsong Masa Depan, PP IBI. Jakarta.
2. Behrman.
Kliegman. Arvin. (2000). Ilmu Kesehatan Anak (Nelson Textbook of Pediatrics).
EGC. Jakarta.
3. Depkes.
(2007). Kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan Poskesdes dan Pengembangan Desa
Siaga. Depkes. Jakarta.
4. Diposkan
oleh Rhina Abdullah di 01:30
5. safrudin
dan hamidah. . Kebidanan Komunitas. EGC: Jakarta.
diakses
tanggal 7 september 2012 pukul 15.00
No comments:
Post a Comment