ANAMNESA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
Anamnesa yang bidan lakukan pada trimester III ini tidak selengkap yang kita lakukan pada saat trimester I, pada kunjungan ulang ini kita hanya melakukan anamnesa atau pengumpulan data sesuai dengan data fokus saja. Berikut adalah anamnesa yang kita lakukan pada trimester III :
1. Keluhan ibu terhadap kondisi kehamilannya sekarang
Keluhan yang kita tanyakan kepada pasien pada saat kunjungan ulang ini diantaranya :
· sering kencing
· sembelit.
· Obstipasi
· Pruritis
a Keluhan yang dirasakan ibu baru-baru ini atau keluhan baru yang dirasakan ibu saat ini (trimester III).
· Haemoroid
Penyebab :
Penyebab :
ü Pelebaran vena dari anus
ü Hemoroid dapat bertambah besar dalam kehamilan karena adanya kongesti darrah dalam rongga panggul
ü Relaksasi dari otot halus pada bowel, memperbesar konstipasi dan tertahannya gumpalan.
· Gangguan Pernapasan
Nafas dangkal terjadi pada 50% wanita hamil, ekspansi diafgrama terbatas karena pembesaran uterus, dimana rahim membesar mendesak diafragma ke atas
· Oedema
Penyebab :
Penyebab :
ü Peningkatan sodium yang banyak dan meningkatnya permeabilitas kapiler sehubungan dengan peningkatan hormon estrogen
ü Peningkatan tekanan vena
ü Penurunan vena kembali ke struktur awal
ü Varices vena dengan kongesti
ü Defisiensi diet protein
ü Peningkatan diet sodium
· Perubahan libido
Penyebab :
ü Wanita mungkin mengalami sakit ulu hati dan gangguan pencernaan. Mungkin juga hemoroid atau hal lain yang mengurangi nafsu seksual
ü Kelelahan dan perubahan yang berhubungan dengan tuanya kehamilan mungkin terjadi pada trimester 3, seperti kurang tidur dan ketegangan
ü Rasa letih yang berlebihan disebabkan perubahan hormon yang dapat mengurangi daya tarik seksual
ü Rasa takut menyebabkan kecemasan yang dapat menyebabkan pasangan menghindari, mengekspresikan hubungan seksual.
ü Bila ada kehamilan yang lalu pernah mengalami perdarahan yang berulang maka aktifitas seksual dipandang sebagai ancaman terhadap janin
ü Nyeri waktu coitus disebabkan karena uterus terdorong ke bawah
ü Pengaruh janin menimbulkan penurunan seksual
Pada setiap keluhan yang ibu ungkapkan kita harus bisa mengidentifikasi apakah ada kemungkinan gejala dari komplikasi-komplikasi pada kehamilan, Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya seperti :
· perdarahan vagina
· sakit kepala yang hebat
· perubahan visual secara tiba-tiba
· nyeri abdomen yang hebat
· bengkak pada muka/ tangan,
b Kekhawatiran-kekhawatiran lain dalam hal ini berkaitan dengan kondisi psikologis ibu seperti :
· Kekhawatiran ibu mengenai apakah bayi yang dikandungnya sehat,
· Persepsi ibu mengenai melahirkan itu sakit.
· Perasaan ibu pada kunjungan sekarang.
2. Kondisi janin
Untuk mengidentifikasi kondisi janin pada trimester ini kita harus menanyakan mengenai pergerakan janin yang dirasakan ibu, normalnya pergerakan janin dapat terasa pada primigravida pada usia 16 minggu, sedangkan pada multigravida pada usia 14 minggu, jika klien mengungkapkan tidak mengetahui cara menghitungnya kita dapat memberitahunya untuk menggunakan benda kecil yang dapat dibawa kemanapun ibu pergi, normalnya gerakan janin terjadi minimal 10 kali selama satu hari
3. Status gizi ibu, Obat yang dikonsumsi ibu, tambahan zat besi dan anti tetanus.
Status gizi ibu bisa ditanyakan melalui berapa kali ibu makan sehari-hari, dan status gizi ibu ini dapat dibuktikan kesesuaiannya melalui pemeriksaan berat badan pada pengkajian fisik yang selanjutnya kita lakukan.
Menanyakan apakah ibu mengkonsumsi obat lain selama kehamilannya atau tidak, karena tidak semua obat dapat dikonsumsi selama hamil, sebaiknya kita menganjurkan kepada ibu untuk tidak menggunakan obat apapun pada saat kehamilan kecuali bila ibu mendapatkan resep obat dari bidan/ dibawah pengawasan bidan. Menanyakan mengenai konsumsi tablet zat besi oleh ibu apakah berjalan dengan baik atau tidak.
Melakukan Kesimpulan Anamnesis
Pada akhir anamnesis bidan harus dapat membuat kesimpulan dari anamnesis yang dilakukan. Kesimpulan tersebut berupa perkiraan diagnosis yang dapat berupa diagnosis tunggal atau diagnosis banding dari beberapa penyakit. Kesimpulan yang dibuat haruslah logis dan sesuai dengan keluhan utama pasien. Bila menjumpai kasus yang sulit dengan banyak keluhan yang tidak dapat dibuat kesimpulannya, maka cobalah dengan membuat daftar masalah atau keluhan pasien. Daftar tersebut kemudian dapat digunakan untuk memandu pemeriksaan fisik atau pemeriksaan penunjang yang akan dilaksanakan, sehingga pada akhirnya dapat dibuat suatu diagosis kerja yang lebih terarah.
PENGKAJIAN FISIK PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
Pengkajian Trimester ketiga (26-40 minggu) bisa disebut sebagai kunjungan antenatal ulang, yaitu pendektesian komplikasi-komplikasi ibu dan janin, mempersiapkan kelahiran dan kegawatan, pemeriksaan fisik yang terfokus. ditambah kewaspadaan khusus mengenai preeklampsia (tanya ibu tentang gejala – gejala preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema.
· Menentukan adanya kelainan congenital
· Menentukan posisi pasti kehamilan dan letak plasenta
· Menentukan umur hamil : Biparietal..
Rincian pemeriksaan fisik pada trimester III diantaranya :
a Status nutrisi ibu
Pemeriksaan nutrisi ibu dilakukan melalui pemantauan berat badan dan tinggi badan untuk memeriksakan :
· Mengetahui peningkatan berat badan ibu yang hubungannya dengan indeks masa tubuh ibu sebelum hamil. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya indikasi obesitas atau kekurangan nutrisi pada ibu selama hamil. Pertambahan berat badan pada ibu hamil berasal dari plasenta dan janin, uterus dan payudara yang membesar, serta volume darah yang bertambah.
· Pertambahan berat badan ibu pada trimester kedua normalnya yaitu ½ kilogram per minggu.
b Tanda-tanda Vital
Pemeriksaan tanda-tanda vital terdiri dari tekanan darah, nadi, suhu, dan respirasi,
· Pemeriksaan diatas 20 minggu : tekanan darah dipantau selalu untuk mendeteksi adanya pre eklamsi atau tidak.
· Pemeriksaan suhu untuk mendeteksi adanya infeksi. Ibu hamil yang menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas). (Saifuddin, 2002:86)
c Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada trimester 3 hanya dilakukan pada data fokus saja sesuai dengan keluhan ibu dan beberapa bagian yang dijadikan sebagai pemeriksaan untuk penafisan dari komplikasi-komplikasi pada kehamilan.pemeriksaan yang dilakukan diantaranya :
1. Mata : warna dari konjungtiva > normalnya berwarna merah muda, apabila berwarna pucat atau putih itu mengindikasikan adanya anemia pada ibu.
2. Wajah : oedem > mengindikasikan adanya hipertensi pada kehamilan. Pemeriksaan edema dapat dilakukan pada wajah, kelopak mata, perut, dan kaki. Selain itu menginspeksi ada atau tidaknya Chloasma gravidarum
3. Leher (misalnya, pembesaran kelenjar tiroid dan pembesaran vena jugularis). Jika terdapat pembesaran vena jugularis dicurigai ibu mengidap penyakit jantung
4. Payudara : keadaan puting susu apakah menonjol (normal) ataukah tenggelam (invertid). Jika invertid dapat dilakukan pemijatan dengan cara hoffman. Selain itu adanya Hiperpigmentasi mama dan areola mamae atau tidak.
5. Kulit secara keseluruhan dan Ekstremitas : pemeriksaan oedem, dan ada atau tidaknya perubahan pignaentasi seperti , Striae alba, striae lividae, dan striae nigra.
6. Refleks : terutama refleks lutut, reflesk lutut negatif pada hypovitaminose B1 dan penyakit urat syaraf
d Pemeriksaan obstetri.
Pemeriksaan obstetri dilakukan dengan 3 cara yaitu inspeksi, palpasi dan auskultasi. Berikut rinciannya :
Inspeksi abdomen
- Pigmentasi dinding abdomen.
Pemeriksan ini dilakukan untuk mengidentifikasikana ada atau tidaknya linea nigra maupun striae gravidarum.
· Tinggi pundus uteri: pertengahan antara proc. Xyphoideus dan pusat
Palpasi abdomen
Maksud dari pemeriksaan ini adalah untuk menentukan :
1. Besarnya rahim dan disesuaikan dengan umur kehamilannya.
2. Menentukan letak anak dalam rahim
Komponen pemeriksaan obstetri palpasi pada trimester tiga diantaranya :
· Tinggi fundus uteri
Pemeriksaan ini dilakukan untuk membandingkan tinggi fundus uteri apakah sesuaiatau tidak dengan usia kehamilan seharusnya. Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan jari kita apabila usia kehamilan di bawah 20 minggu, dan menggunakan metline apabila usia kehamilan menginjak 22 minggu ke atas.
· Leopold I
Perbedaan antara bokong dan kepala saat diraba antara lain bokong teraba besar, padat, tidak rata, dan tidak ada balotemen, sedangkan kepala teraba besar, keras, rata, dan ada balotemen.
· Leopold II
Untuk menentukan letak punggung anak dan ekstremitasnya. Punggung teraba bagian yang datar dan luas, dan ekstremitas terasa bagian yang kecil-kecil.
· Leopold III
pemeriksaan bagian terbawah janin masih dapat digoyangkan/tidak, teraba keras/lunak (untuk memastikan lagi presentasi janin lalu di cocokan dengan hasil pemeriksaan leopold I).
· Leopold IV
untuk memeriksa bagian terbawah belum/sudah memasuki pintu atas panggul.
Auskultasi abdomen
· Memantau Denyut Jantung Janin.
Alat yang digunakan adalah stetoskop monokuler yang dapat mendengar denyut jantung janin pada umur kehamilan 18-20 minggu ke atas. Dengan terdengarnya denyut jantung janin, dapat dipastikan adanya kehamilan, janin hidup, dan letak janin dalam uterus. Suara auskultasi yang dapat ditangkap dari pihak janin adalah denyut jantung janin, gerakan janin, dan bising tali pusat, sedangkan dari pihak ibu adalah denyut aorta, bising uterus, dan bising usus.
Jika bunyi denyut jantug janin reguler pemeriksa menghitungnya selama 15 detik lalu menkalikannya 4, jika bunyi yang terdengar irregurel atau tidak teratur pemeriksa menghitung denyut jantung janin selam 1 menit penuh. Denyut jantung janin normalnya berkisar 120-160 kali per menit.
Bunyi jantung anak paling jelas terdengar pada bagian punggung karena pada bagian dada terhalang oleh ekstremitas bayi.
KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL
A. OKSIGEN
Oksigen Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan tubuhnya dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel.Asupan oksigen bisa terganggu disebakan oleh berbagai factor yang salah satunya adalah aktifitas ibu hamil yang berlebihan, karena kegian yang berlebihan dapat membuat daya serap oksigen lemah. Penyebab lain adalah asupan gizi ibu hamil yang kurang bagus, sehingga ibu kekurangan energi untuk mengantarkan darah dan oksigen ke rahim. Kebutuhan oksigen pada ibu hamil meningkat 20% sebagai respon dari kehamilannya
Pada dasarnya kebutuhan oksigen semua manusia sama yaitu:
· Udara yang bersih
· Tidak kotor / polusi udara
· Tidak bau, dsb.
Pada prinsipnya hindari ruangan / tempat yang dipenuhi oleh polusi udara (terminal, ruangan yang sering dipergunakan untuk merokok).
B. NUTRISI
Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat 15 % dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan ibu dan janin. Makanan dikonsumsi ibu hamil 40 % digunakan untuk pertumbuhan janin dan sisanya (60 %) digunakan untuk pertumbuhan ibunya. Secara normal kenaikan berat badan ibu hamil 11-13 kg.
Asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil berguna untuk :
· Pertumbuhan dan perkembangan janin
· Mengganti sel-sel tubuh yang rusak
· Sumber tenaga
· Mengatur suhu tubuh dan cadangan makanan
Beberapa hal harus diperhatikan ibu hamil untuk menjalani proses kehamilan yang sehat, antara lain :
· Konsumsilah makanan dengan porsi yang cukup dan teratur
· Hindari makanan yang terlalu asin dan pedas
· Hindari makanan yang mengandung lemak cukup tinggi
· Hindari makanan dan minuman yang mengandung alkohol
· Hindari makanan yang mengandung bahan pengawet dan zat pewarna
· Hindari merokok
Hal penting yang harus diperhatikan ibu hamil adalah makanan yang dikonsumsi terdiri dari susunan menu yang seimbang yaitu menu yang mengandung unsur-unsur sumber tenaga, pembangun, pengatur dan pelindung.
1. Sumber Tenaga (Sumber Energi)
Ibu hamil membutuhkan tambahan energi sebesar 300 kalori perhari sekitar 15 % lebih banyak dari normalnya yaitu 2500 s/d 3000 kalori dalam sehari. Sumber energi dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak.
2. Sumber Pembangun
Sumber zat pembangun dapat diperoleh dari protein. Kebutuhan protein yang dianjurkan sekitar 800 gram/hari. Dari jumlah tersebut sekitar 70 % dipakai untuk kebutuhan janin dan kandungan.
3. Sumber Pengatur dan Pelindung
Sumber zat pengatur dan pelindung dapat diperoleh dari air, vitamin dan mineral. Sumber ini dibutuhkan tubuh untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan mengatur kelancaran proses metabolisme tubuh.
Kebutuhan makanan sehari-hari untuk ibu hamil, yaitu :
· Kalori : 2500 Kkal
· Protein : 85 g
· Kalsium (Ca) : 1,5 g
· Zat besi (Fe) : 15 mg
· Vitamin A : 6000 IU
· Vitamin B : 1,8 mg
· Vitamin C : 100 mg
· Riboflavin : 2,5 mg
· As nicotin : 18 mg
· Vitamin D : 400-800 IU
Pada umumnya kebutuhan makanan bagi ibu hamil untuk setiap trimester berbeda-beda, hal ini berhubungan dengan kondisi ibu pada setiap trimester tersebut. Pada kehamilan trimester pertama (0-14 minggu), umumnya nafsu makan ibu berkurang, sering timbul rasa mual dan muntah. Pada kondisi ini, ibu harus tetap berusaha untuk makan agar janin tumbuh baik. Makanlah makanan dengan porsi kecil tapi sering, seperti sup, susu, telur, biskuit, buah-buahan segar dan jus.
Pada trimester ketiga (sampai usia 40 minggu) nafsu makan sangat baik, tetapi jangan kelebihan, kurangi karbohidrat, tingkatkan protein,sayur-sayuran dan buah-buahan, lemak harus tetap dikonsumsi. Selain itu kurangi makanan terlalu manis (seperti gula) dan terlalu asin (seperti garam, ikan asin, telur asin, tauco dan kecap asin) karena makanan tersebut akan memberikan kecenderungan janin tumbuh besar dan merangsang timbulnya keracunan saat kehamilan.Untuk memperoleh asupan makanan yang sehat, ibu hamil dianjurkan untuk mengolah makanan secara sehat pula.
Adapun cara pengolahan makanan yang sehat dan tepat sebagai
berikut :
· Pilihlah sayuran dan buah-buahan yang segar dan berwarna kuning
· Pilihlah daging dan ikan yang segar
· Cucilah tangan yang bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan
· Cucilah bahan makanan yang bersih
· Jangan memasak sayuran sampai layu
· Konsumsilah makanan yang diolah sampai matang
· Hindari pemakaian zat pewarna, pengawet, bumbu masak (vetsin)
· Hindari pemakaian minyak yang sudah berkali-kali digunakan
· Perhatikan tanggal kadaluarsa dan komposisi vitamin, mineral dan tempat makanan kalengan.
C. PERSONAL HYGENE
Personal Higine ibu hamil perlu diperhatikan karena dengan perubahan sistem metabolisme mengakibatkan peningkatan pengeluaran keringat. Keringat yang menempel
Di kulit meningkatkan kelembapan kulit dan memungkinkan menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme.
Personal hygiene adalah kebersihan yang dilakukan untuk diri sendiri.
Kebersihan badan mengurangkan kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor banyak mengandung kuman-kuman. Personalhygene diantaranya :
1. Cara merawat gigi
Perawatan gigi perlu dalam kehamilan karena hanya gigi yang baik menjamin pencernaan yang sempurna. Caranya antara lain :
· Tambal gigi yang berlubang
· Mengobati gigi yang terinfeksi
· Untuk mencegah caries
ü Menyikat gigi dengan teratur
ü Membilas mulut dengan air setelah makan atau minum apa saja
ü Gunakan pencuci mulut yang bersifat alkali atau basa
2. Manfaat mandi
· Merangsang sirkulasi
· Menyegarkan
· Menghilangkan kotoran yang harus diperhatikan
ü Mandi hati-hati jangan sampai jatuh
ü Air harus bersih
ü Tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas
ü Gunakan sabun yang mengandung antisept
3. Perawatan rambut
Rambut harus bersih, keramas satu minggu 2-3 kali
4. Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi oleh colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema pada puting susu dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi. Selama kehamilan, papila harus disiapkan agar menjadi lentur, kuat dan tidak ada sumbatan. Persiapan dilakukan setiap hari sebanyak 2 kali sehari setelah usia kehamilan 7 bulan. Caranya dengan kompres masing-masing putting susu selama 2-3 menit dengan kapas yang dibasahi minyak, kemudian tarik dan putar putting ke arah luar 20 kali, ke arah dalam 20 kali. Pijat daerah areola untuk membuka saluran susu. Bila keluar cairan, oleskan ke papila dan sekitarnya. Kemudian payudara dibersihkan dengan handuk yang lembut. Putting susu yang terbenam atau datar perlu dikoreksi agar dapat menonjol keluar sehingga siap untuk disusukan kepada bayi. Masalah ini dapat diatasi dengan bantuan pompa putting ("nipple puller") pada minggu terakhir kehamilan.
Catatan : kalau putting susu tenggelam kita bisa menggunakan tekhnik Hoffman.. dengan cra di tarik oleh ibu jari, di tarik ke kiri-kanan, atas-bawah
5. Perawatan vagina / vulva
Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat dokter karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah
· Celana dalam harus kering
· Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina
· Sesudah bab / bak dilap dengan lap khusus
6. Perawatan kuku
Kuku bersih dan pendek
D. PAKAIAN
Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman, mudah menyerap keringat, mudah dicuci, tanpa sabuk / pita yang menekan dibagian perut / pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu ketat dileher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian wanita hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya akan tambah menjadi besar. Sepatu harus terasa pas, enak dan aman, sepatu bertumit tinggi dan berujung lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada saat kehamilan ketika stabilitas tubuh terganggu dan cedera kaki yang sering terjadi. Kaos kaki ketat tidak boleh digunakan.
Kebersihan harus selalu dijaga pada masa hamil. Baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai. Jika telah sering hamil, maka pemakaian setagen untuk menunjang otot-otot perut baik dinasehatkan pada ibu hamil. Sepatu atau alas kaki yang tinggi sebaiknya jangan dipakai, oleh karena tempat titik berat wanita hamil berubah, sehingga mudah tergelincir atau jatuh. Mammae yang bertambah besar juga membutuhkan kutang atau BH yang lebih besar dan cukup menunjang.Tak bisa disangkal, hampir semua bagian tubuh memang bertambah besar dan berat di saat hamil. Alhasil, pakaian dalam mesti beli baru biar pas dan nyaman.
1. Bra
Selama hamil, payudara perlu tersangga dengan baik. Jadi, perhatikan kiat berikut:
· pilih bra yang biasa dipakai untuk berolahraga, bra biasa tapi tanpa kawat penyangga (kawat penyangga dapat mencederai jaringan payudara yang lembut), atau bra khusus untuk kehamilan
· sebenarnya, ibu tidak harus mengenakan bra khusus untuk kehamilan, namun pemakaian bra jenis ini dapat menyangga payudara dengan baik, sehingga terasa nyaman saat Anda bergerak
· ada bra yang bisa dipakai sejak masa hamil hingga menyusui. Bra jenis ini memiliki “jendela” yang bisa dibuka bila Anda ingin menyusui bayi kelak. Bra ini juga memudahkan, mengingat setelah melahirkan Anda perlu pakai bra siang dan malam (terutama di minggu pertama), untuk menghindari tetesan ASI “tumpah” ke mana-mana
· pilih yang bahan dasarnya katun, agar kulit bisa “bernapas” dengan nyaman. Sekalipun begitu, bahan elastis yang menyertainya akan membuat bra lebih lentur ketika ukurannya berubah
· untuk payudara besar, bra yang memiliki tali bahu lebar, sehingga dapat menahan beban payudara. Selain itu, Anda pun tetap terlihat seksi
· pastikan penyangga bra di bagian bawah cup nyaman dipakai. Jika terlalu ketat dapat memicu sakit di ulu hati. Selain itu, bra yang terlalu ketat akan menahan aliran darah seputar payudara, dan meningkatkan kemungkinan penyumbatan saluran air susu (mastitis). Memakai bra yang pas akan menghindari berbagai gangguan tersebut
2. Celana
Karena perut yang mulai membesar, terkadang akan lebih terasa nyaman bila bagian pinggangnya ditarik ke bawah hingga di bawah garis perut (bikini line). Namun, umumnya celana dalam harus diganti dengan yang lebih besar setelah kehamilan melewati usia 16 minggu.
· perhatikan ukuran dan karet celana, jangan sampai menekan perut, pinggang atau lingkar paha
· celana dalam yang pas, menutupi sekaligus menyangga perut dan bokong, serta tidak terlalu ketat menekan bagian selangkangan, akan sangat membantu ibu hamil yang mengalami varises (pembesaran pembuluh darah balik vena.
· pilih celana dalam berbahan dasar katun, karena memberi “ventilasi” yang baik sehingga menghambat pertumbuhan jamur. Ingat, selama hamil suhu tubuh akan meningkat dan cairan vagina juga kadang-kadang keluar, sehingga membuat ibu hamil rentan terhadap infeksi bakteri
3. Korset
Korset yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut bawah yang melorot dan mengurangi nyeri punggung. Korset ibu hamil didesain untuk meyangga bagian perut diatas sympisis pubis di sebelah depan dan masing-masing di sisi bagian tengah pinggang disebelah belakang. Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan tekanan (selain menyangga dengan ketat tapi lembut) pada perut yang membesar dan dianjurkan pada wanita hamil yang mempunyai tonus otot perut yang rendah.
E. ELIMINASI
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil trimester III berkaitan dengan eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kemih. Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormon progesteron yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus. Selain itu, desakan usus oleh pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya konstipasi.
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menganjurkan mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama ketika lambung dalam keadaan kosong. Meminum air putih hangat ketika perut dalam keadaan kosong dapat merangsang gerak peristaltik usus.
Jika ibu sudah mengalami dorongan, maka segeralah untuk buang air besar agar tidak terjadi konstipasi.
Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil, terutama pada trimester I dan III. Hal tersebut adalah kondisi yang fisiologis. Pada trimester III terjadi pembesaran janin yang juga menyebabkan desakan pada kantong kemih. Tindakan mengurangi asupan cairan untuk mengurangi keluhan ini sangat tidak dianjurkan, karena akan nenyebabkan dehidrasi.
1. BAB (Buang Air Besar) :
Frekuensi:
Tanyakan kepada klien, apakah BAB nya tertatur. Apabila klien mengatakan terlalu sering, bisa dicurigai klien mengalami Diare (sering dan feses cair), Inkontinensia usus (sering dan pengeluaran feses tidak disadari). Sebaliknya, apabila klien mengatakan terlalu jarang BAB, bisa dicurigai klien mengalami Konstipasi (jarang, feses kering dan keras), Fecal impaction (masa feses keras dilipatan rektum).
Warna:
Tanyakan kepada klien, apa warna fesesnya. Normalnya feses berwarna kuning kecoklatan coklat muda).
Masalah:
Tanyakan kepada klien apakah ada masalah-masalah dalam eliminasi feses seperti yang telah disebutkan pada poin frekwensi di atas. Tindakan-tindakan yang bisa dilakukan bidan untuk mengatasi masalah eliminasi feses seperti menganjurkan mengkonsumsi sayur-sayuran yang penuh serat.
Konstipasi dapat dicegah dengan :
· Cukup banyak minum
· Olah raga
· Pemberian laksatif ringan seperti jus dan buah-buahan
2. BAK (Buang Air Kecil) :
Frekuensi :
Tanyakan kepada klien seberapa sering ia berkemih dalam sehari. Meningkatnya frekuensi berkemih dikarenakan meningkatnya jumlah cairan yang masuk, atau bisa juga karena adanya tekanan dinding uterus yang membesar karena kehamilan terhadap dinding vesica urinaria sehingga organ tersebut hanya bisa menampung sedikit urin dan menyebabkan wanita hamil sering berkemih. Apabila ternyata klien mengalami kesulitan berkemih, maka bidan harus dapat mengambil tindakan, misalnya memasang kateter.
Warna
Tanyakan bagaimana warna urin klien. Normalnya urien berwarna bening. Apabila klien mengatakan bahwa urinnya keruh bisa dicurigai klien menderita DM, karena urin yang keruh bisa disebabkan karena menumpuknya glukosa dalam urin yang merupakan tanda dan gejala pada penderita DM.
Bau
Tanyakan kepada klien, bagaimana bau urinnya. Bau urin normal seperti bau Amonia ( NH3).
Masalah
Tanyakan kepada klien, apakah ada masalah dalam proses eliminasi urin. Masalah-masalah dalam proses eliminasi urin misalnya Disuria (rasa sakit dan kesulitan saat berkemih), Poliuria (produksi urin abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal, tanpa adanya peningkatan asupan cairan), Urinaria supresi (berhentinya produksi urin secara mendadak) dan sebagainya
kandung kemih yang penuh dapat menyebabkan:
· memperlambat turunnya bagian terendah janin
· menimbulkan rasa tidak nyaman
· meningkatkan resiko perdarahan pasca persalinan akibat atonia uteri
· mengganggu penatalaksanaan distosia bahu meningkatkan resiko infeksi saluran kemih pascapersalinan
F. SEKSUAL
Masalah hubungan seksual merupakan kebutuhan biologis yang tidak dapat ditawar, tetapi perlu diperhitungkan bagi mereka yang hamil, kehamilan bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seksual. Pada kehamilan tua sekitar 14 hari menjelang persalinan perlu dihindari hubungan seksual karena dapat membahayakan. Bisa terjadi bila kurang higienis, ketuban bisa pecah, dan persalinan bisa terangsang karena, sperma mengandung prostaglandin.
Perlu diketahui keinginan seksual ibu hamil tua sudah berkurang karena berat perut yang makin membesar dan tekniknya pun sudah sulit dilakukan. Posisi diatur untuk menyesuaikan pembesaran perut. Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk kedalam rongga panggul, koitus sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan.
Sebagian perempuan takut melakukan hubungan seksual saat hamil. Beberapa merasa gairah seksualnya menurun karena tubuh mereka melakukan banyak penyesuaian terhadap bentuk kehidupan baru yang berkembang di dalam rahim mereka. Kelelahan dan perubahan yang berhubungan dengan tuanya kehamilan mungkin terjadi pada trimester 3, seperti kurang tidur dan ketegangan. Rasa letih yang berlebihan disebabkan perubahan hormon yang dapat mengurangi daya tarik seksual. Rasa takut menyebabkan kecemasan yang dapat menyebabkan pasangan menghindari hubungan seksual. Bila ada kehamilan yang lalu pernah mengalami perdarahan yang berulang maka aktifitas seksual dipandang sebagai ancaman terhadap janin. Nyeri waktu coitus disebabkan karena uterus terdorong ke bawah Pengaruh janin menimbulkan penurunan seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit seperti berikut ini.
· Sering abortus dan kelahiran prematur.
· Perdarahan per vaginam.
· Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir kehamilan.
· Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi janin intrauteri
Peran bidan diantaranya memberikan konseling pada ibu mengenai hubungan seksual:
· Sarankan ibu agar tetap melakukan dengan hati-hati, sarankan pada suaminya untuk gunakan kondom atau ejakulasi di luar.
· Sarankan ibu menggunakan posisi Woman sitting on top (duduk di atas suami) untuk menghindari tekanan ke payudara dan perut karena ukuran perut mulai besar. Keuntungan lain posisi ini, ibu dapat mengendalikan dengan tangannya. Ibu dapat leluasa menentukan sendiri kedalaman dan kecepatan irama penetrasi
· Menjelaskan dan memberikan support pada ibu maupun suami. Jelaskan mengenai perubahan atau masalah seksual selama kehamilan adalah normal dan dapat disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan psikologis
· Diharapkan keluarga ibu dan suami menerima hal ini. Jelaskan juga pada ibu dan suaminya bahwa kehamilan muda atau tua jangan melakukan hubungan seksual dalam frekuensi yang sering. Beritahu kepada keluarga tetang perlunya pendekatan memberikan kasih sayang pada istri untuk mengalihkan rangsangan seksual secara fisik menjadi kontak psikis.
G. MOBILISASI & BODY MEKANIK
Ibu hamil harus mengetahui bagaimana caranya memperlakukan diri dengan baik dan kiat berdiri duduk dan mengangkat tanpa menjadi tegang. Body mekanik (sikap tubuh yang baik) diinstruksikan kepada wanita hamil karena diperlukan untuk membentuk aktivitas sehari-hari yang aman dan nyaman selama kehamilan. Karena sikap tubuh seorang wanita yang kurang baik dapat mengakibatkan sakit pinggang.
Memberikan pengarahan kepada ibu mengenai alternatif sikap untuk mencegah dan mengurangi sakit pinggang :
1 Gerakan atau goyangkan panggul dengan tangan diatas lutut dan sambil duduk di kursi dengan punggung yang lurus atau goyangkan panggul dengan posisi berdiri pada sebuah dinding.
2 Untuk berdiri yang lama misalnya menyetrika, bekerja di luar rumah yaitu letakkan satu kaki diatas alas yang rendah secara bergantian atau menggunakan sebuah kotak.
3 Untuk duduk yang lama caranya yaitu duduk yang rendah menapakkan kaki pada lantai lebih disukai dengan lutut lebih tinggi dari pada paha.
4 Menggunakan body mekanik dimana disini otot-otot kaki yang berperan.
· Untuk menjangkau objek pada lantai atau dekat lantai yaitu dengan cara membengkokan kedua lutut punggung harus lurus, kaki terpisah 12-18 inchi untuk menjaga keseimbangan.
· Untuk mengangkat objek yang berat seperti anak kecil caranya yaitu mengangkat dengan kaki, satu kaki diletakkan agak kedepan dari pada yang lain dan juga telapak lebih rendah pada satu lutut kemudian berdiri atau duduk satu kaki diletakkan agak kebelakang dari yang lain sambil ibu menaikkan atau merendahkan dirinya.
5 Menyarankan agar ibu memakai sepatu yang kokoh atau menopang dan tumit yang rendah tidak lebih dari 1 inchi.
H. EXERCISE ( SENAM HAMIL )
Senam hamil bukan merupakan suatu keharusan. Namun, dengan melakukan senam hamil akan banyak memberi manfaat dalam membantu kelancaran proses persalinan, antara lain dapat melatih pernapasan, relaksasi, menguatkan otot-otot panggul dan perut, serta melatih cara mengejan yang benar.
Tujuan senam hamil yaitu memberi dorongan serta melatih jasmani dan rohani ibu secara bertahap, agar ibu mampu menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga proses persalinan dapat berjalan lancar dan mudah. Manfaat senam hamil secara teratur dan terukur: Memperbaiki sirkulasi darah, mengurangi pembengkakan, memperbaiki keseimbangan otot, mengurangi risiko gangguan gastro intestinal termasuk sembelit, mengurangi kram atau kejang kaki, menguatkan otot perut, mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan.
Senam hamil pada kehamilan normal dilakukan atas nasehat dari dokter atau bidan, dan dapat dimulai pada kehamilan kurang dari 16 - 38 minggu.
Secara umum, tujuan utama persiapan fisik dari senam hamil sebagai berikut :
· Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki dan memelihara fungsi hati untuk dapat menahan berat badan yang semakin naik, nyeri kaki, varices, bengkak dan lain-lain
· Melatih dan mengusai teknik pernafasan yang berperan penting dalam kehamilan dan proses persalinan. Dengan demikian proses relaksasi dapat berlangsung lebih cepat dan kebutuhan 02 terpenuhi
· Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul dan lain-lain
· Membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan
· Memperoleh relaksasi yang sempurna dengan latihan kontraksi dan relaksasi.
· Mendukung ketenangan fisik
Manfaat
· Memperkuat dan mempertahankan kelenturan otot-otot dinding perut dan dasar panggul yang penting dalam proses persalinan
· Melatih sikap tubuh guna menghindari /memperingan keluhan-keluhan seperti sakit
· Perempuan mengandung yang mengikuti senam hamil diharapkan dapat menjalani persalinan secara lancar, dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya sehingga proses persalinan normal langsung relatif cepat.
· Membuat tubuh lebih rileks(membantu mengatasi stress dan rasa sakit akibat his ketika bersal
I. ISTIRAHAT/TIDUR
Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, tapi tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan yang tidak disukainya. Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk, berdiri dalam waktu yang sangat lama. Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan tidur larut malam dan kegiatan-kegiatan malam hari harus dipertimbangkan dan kalau mungkin dikurangi hingga seminimal mungkin. Tidur malam + sekitar 8 jam/ istirahat/ tidur siang ± 1 jam.
Prinsipnya, ibu hamil mesti istirahat cukup dan dianjurkan tidur 8 jam sehari. Namun begitu jangan lupa untuk melakukan aktivitas fisik yang ringan, agar tubuh lebih sehat dan fit.
Ibu hamil dianjurkan untuk merencanakan periode istirahat, terutama berbaring miring dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterin, dan mengambil posisi telentang kaki diangkat pada dinding untuk meningkatkan aliran vena dari kaki dan mengurangi oedema kaki dan varices vena.
Membebaskan pikiran dan badan dari ketegangan yang sengaja diupayakan dan dipraktekkan dapat dimanfaatkan sebagai pedoman mengurangi stress. Waktu terbaik setelah makan siang, awal istirahat sore, serta malam sewaktu tidur (Asrinah, 2010, hal 101).
J. IMUNISASI
Tabel 2.1 Imunisasi TT Antigen | Interval (selang waktu minimal) | Lama perlindungan | % Perlindungan |
TT 1 | Pada kunjungan antenatal pertama | - | - |
TT 2 | 4 minggu setelah TT 1 | 3 tahun | 80 |
TT 3 | 6 bulan setelah TT 2 | 5 tahun | 95 |
TT 4 | 1 tahun setelah TT 3 | 10 tahun | 99 |
TT 5 | 1 tahun setelah TT 4 | 25 tahun/ seumur hidup | 99 |
K. TRAVELING
Wanita hamil harus berhati-hati melakukan perjalanan yang cenderung lama dan melelahkan, karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan mengakibatkan gangguan sirkulasi serta Oedema tungkai karena kaki tergantung jika duduk terlalu lama. Sabuk pengaman yang dikenakan dikendaraan jangan sampai menekan perut yang menonjol. Jika mungkin perjalanan yang jauh sebaiknya dilakukan dengan pesawat udara. Ketinggian tidak mempengaruhi kehamilan, bila kehamilan telah 35 minggu ada perusahaan penerbangan yang menolak membawa wanita hamil ada juga yang menerima dengan catatan keterangan dokter yang menyatakan cukup sehat untuk bepergian. Berpergian dapat menimbulkan masalah lain, seperti konstipasi / diare karena asupan makanan dan minuman cenderung berbeda seperti biasanya karena akibat perjalanan yang melelahkan.
PERSIAPAN PERSALINAN & KELAHIRAN BAYI
Persiapan Persalinan
Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarganya dan bidan. Rencana ini lebih hanya sekedar diskusi untuk memastikan bahwa ibu dapat menerima asuhan yang diperlukan. Apabila ibu merasa salah satu tanda persalinan antara lain: Perut mulai tegang dan mengencang secara teratur setiap 10 atau 15 menit, his yang teratur disertai nyeri mulai dari perut menjalar ke ari-ari, fundus uteri turun, servik menjadi lembek, keluar lendir bercampur darah, ibu merasa sakit pinggang, rasa nyeri yang menjalar kebagian perut bawah, Kadang-kadang keluar cairan pervaginam (ketuban pecah) (Salmah, 2006, hal 116).
Hendaknya segera pergi ke tenaga kesehatan atau tempat bersalin yang sudah disepakati antara suami, istri dan keluarga lainya. Persiapan ibu dan keluarga untuk persalinan adalah Ibu harus mempersiapkan fisik dan mental, pakaian ibu dan bayi, transportasi, biaya persalinan, pendamping saat persalinan.
Ada 5 komponen penting dalam rencana Persalinan :
1. Langkah I : Membuat rencana persalinan
Idealnya setiap keluarga mempunyai kesempatan untuk membuat suatu rencana persalinan. Hal-hal di bawah ini haruslah digali dan diputuskan dalam membuat rencana persalinan tersebut :
· Tempat persalinan
· Memilih tenaga kesehatan terlatih
· Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut
· Bagaimana transportasi ke tempat persalinan
· Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara
· mengumpulkan biaya tersebut
· Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada
2. Langkah II : Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika
· terjadi kegawatdaruratan pada saat pengambil keputusan tidak ada.
· Penting bagi bidan dan keluarga untuk mendiskusikan :
· Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga ?
· Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama
· tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan ?
3. Langkah III : Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi kegawatdaruratan
Setiap keluarga seharusnya mempunyai rencana transportasi untuk ibu,jika ia mengalami komplikasi dan perlu segera di rujuk ke tingkat asuhan yang lebih tinggi.
Rencana ini perlu dipersiapkan lebih dini dalamkehamilan dan harus terdiri dari elemen-elemen di bawah ini :
· Dimana ibu akan bersalin (Desa, fasilitas kesehatan, rumah sakit)
· Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika terjadi kegawatdaruratan
· Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial
4. Langkah IV : Membuat rencana/pola menabung
Keluarga seharusnya dianjurkan untuk menabung sejumlah uang sehingga dana akan tersedia untuk asuhan selama kehamilan dan jika terjadi kegawatdaruratan. Banyak sekali kasus, dimana ibu tidak mencari asuhan atau mendapatkan asuhan karena mereka tidak mempunyai dana yang diperlukan.
5. Langkah V : Mempersiapkan langkah yang diperlukan untuk persalinan
Seorang ibu dapat mempersiapkan segala sesuatunya untuk persalinan. Ia dan keluarganya dapat mengumpulkan barang-barang seperti pembalut wanita atau kain, sabun, seprai dan menyimpannya untuk persiapan persalinan.
Kelahiran Bayi
· Yang Harus Disiapkan Oleh ibu
Setelah minggu-minggu terakhir kehamilan anda waktu persiapan akan terasa begitu sedikit. Dan kapan waktu persalinan akan terjadi kadang tak dapat dipastikan. Adalah lebih baik jika anda sudah mempersiapkan apa saja yang harus dibawa ke rumah sakit pada saat hari yang ditunggu tersebut tiba.
Setelah kehamilan anda mencapai sekitar 7 bulan atau akhir kehamilan 28 minggu persiapkanlah barang-barang untuk persalinan yang akan dibawa ke rumah sakit dan masukkan kedalam satu tas khusus. Dan anda tidak boleh lupa memberitahukan suami anda mengenai tas khusus yang telah anda persiapkan ini. Sehingga bila harinya tiba semuanya telah siap dan suami andapun tidak lupa untuk membawa serta tas besar yang telah anda persiapkan jauh-jauh hari sebelumnya ini.
ü Beberapa barang yang diperlukan untuk IBU di rumah sakit
ü Baju tidur
Bawalah baju tidur yang nyaman untuk anda pakai, sebaiknya yang mempunyai kancing di bagian depan sehingga mempermudah untuk menyusui bayi anda. Bawalah baju tidur dengan jumlah yang cukup anda dapat memperkirakan untuk persalinaN normal atau alamiah biasanya 2 hari dan untuk persalinan operasi Caesar dibutuhkan 4-5 hari.1 set baju untuk anda pulang dari rumah sakit. Anda mungkin masih tetap terlihat seperti hamil, karena butuh waktu untuk tubuh kembali ke bentuk semula. Untuk itu bawalah baju yang nyaman, dan tidak sempit.
ü Sandal. Untuk anda berjalan sepanjang koridor rumah sakit dan juga menjaga kaki anda untuk tetap hangat.
ü Pakaian dalam. Bawalah BH untuk menyusui dan celana dalam secukupnya.
ü Pembalut wanita khusus untuk ibu bersalin.
ü Gurita atau korset untuk ibu baru bersalin.
ü Perlengkapan anda. Bawalah juga bedak, sisir, lipstick, pengharum tubuh/deodoran anda untuk anda berdandan karena anda akan bertemu dengan teman atau keluarga yang mengunjungi anda setelah proses kelahiran.
ü Handuk, sabun. Pada beberapa rumah sakit menyediakannya, tapi tergantung bila anda ingin menggunakan milik anda sendiri maka anda lebih baik mempersiapkannya.
· Keperluan Untuk Bayi:
Biasanya keperluan bayi akan disediakan oleh rumah sakit. Anda cukup menyediakan persiapan untuk pulang dari rumah sakit.
ü Popok, bawalah beberapa buah.
ü Baju bayi, bawalah 2 buah karena bayi kadang Gumo(memuntahkan sedikit susu ).
ü Selimut atau Bedong.
ü Kaos kaki dan tanggan.
ü Gendongan.
· Persiapan Dana
Persalinan normal umumnya membutuhkan biaya yang relatif ringan. Namun, bila persalinan diperkirakan harus dilakukan dengan tindakan operatif, maka persiapan dana yang lumayan besar harus segera dilakukan. Untuk mengetahui apakah nanti akan dilakukan sesar, pasangan harus selalu berkonsultasi ke dokter. Lewat konsultasi ini diharapkan, segala kemungkinan yang bakal terjadi bisa lebih dicermati.
Bila diperkirakan lahir dengan sesar, pasangan tentunya sudah bisa berancang-ancang mempersiapkan dananya sejak jauh hari. Bila dana sudah terkumpul, otomatis beban mental suami juga bisa lebih teratasi\
· Suami Siaga (Siap Antar Jaga)
Dr. Rudiyanti, Sp.OG. dari RS Internasional Bintaro, menegaskan, "Yang paling utama, mental harus dipersiapkan untuk menghadapi trimester pertama kehamilan dan menjelang persalinan." Persiapan mental suami, menurutnya, sangat diperlukan dalam menghadapi kelahiran bayi
· Perubahan Fisik & Mental Istri
Di trimester awal biasanya perubahan pada ibu terjadi secara menyolok. Meningkatnya produksi hormon progesteron membuat sikapnya sering berubah-ubah sesuai mood yang sedang dialaminya saat itu. Kadang gembira, sedih, marah-marah, ketus, dan sebagainya. Contoh kecil, sehabis sibuk bekerja, sesampainya di rumah suami bukannya disambut dengan senyuman. Istri malah menunjukkan wajah resah disertai keluhan pusing, mual, muntah, emosi yang meledak-ledak, dan sebagainya. Bila suami tidak siap mental, perselisihan dengan istri sangat mudah terjadi.
Perubahan emosi ini, selain karena perubahan hormon juga disebabkan oleh kondisi tubuh ibu yang tiba-tiba menjadi tidak nyaman.
Kalau begitu keadaannya, bagaimana tidak mempengaruhi kondisi emosionalnya. Ia jadi gampang marah, mudah kesal, cenderung malas, dan sebagainya. Bila suami sudah bersiap diri dengan mempelajari dan memahami berbagai perubahan yang bakal terjadi, menghadapinya akan lebih mudah. Paling tidak suami bisa membekali dirinya dengan sikap memaklumi dan sabar.
Dari segi fisik, mungkin saja perubahan keseluruhannya masih belum terlalu kentara, tapi di satu sisi mungkin saja perubahan itu sudah mencapai klimaksnya, seperti munculnya jerawat, keringat, dan bau badan. Pencapaian klimaks ini dipengaruhi oleh perubahan hormon kehamilan di awal kehamilan. Hal inilah yang kadangkala membuat istri yang tadinya berwajah cantik menjadi berbintik-bintik, yang tadinya berkulit mulus menjadi kusam, yang tadinya wangi menjadi agak bau, dan sebagainya.
Bila tidak diantisipasi dengan persiapan mental, bisa jadi suami akan terkaget-kaget dan sulit untuk menerima perubahan itu. Apalagi suami yang bersifat perfeksionis dalam menilai penampilan istri. Ia seringkali sangat sulit dan berat menerima perubahan ini.
Setelah kehamilan anda mencapai sekitar 7 bulan atau akhir kehamilan 28 minggu persiapkanlah barang-barang untuk persalinan yang akan dibawa ke rumah sakit dan masukkan kedalam satu tas khusus. Dan anda tidak boleh lupa memberitahukan suami anda mengenai tas khusus yang telah anda persiapkan ini. Sehingga bila harinya tiba semuanya telah siap dan suami andapun tidak lupa untuk membawa serta tas besar yang telah anda persiapkan jauh-jauh hari sebelumnya ini.
DAFTAR PUSTAKA
2. Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika.
3. SUMBER : Sulistiyawati, Ari. 2009. Asuhan kebidanan dalam kehamilan. Jakarta : EGC
No comments:
Post a Comment