Kasus
Nona L, 17 tahun datang ke BPS dengan mengeluh lemas letih dan lesu serta nyeri hebat ketika haid, sampai tidak mampu melakukan aktivitas karena nyeri abdomen akan bertambah. Pasien juga mengeluh mual, muntah dan diare.
1. Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan dismenore dapat dilakukan dengan mengadakan wawancara mengenai aspek-aspek umum seperti:
a. Anamnesa
ü Identitas pasien:
Nama : Nn . L
Usia : 17 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Agama : islam
Alamat : Jln. banda no. 1
ü keluhan :
Nafsu makan Menurun
Badan mudah capek
Nyeri pada punggung
ü Riwayat Haid
· Menarche :12 Tahun
· Siklus :28 hari
· Lama :7 hari
ü Riwayat Penyakit
a. Riwayat penyakit dahulu
-riwayat nyeri serupa yang timbul pada setiap siklus haid.
-riwayat kelelahan yang berlebihan dan ketegangan saraf.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
-Tidak Ada
c. Riwayat Penyakit Keluarga
-Tidak ada
b. Pemeriksaan Fisik
· TTV :
ü Pernapasan tidak teratur
ü Tekanan darah Rendah (90/60 mmHg)
ü Penurunan Konsentrasi
ü Pusing
ü Konjungtiva Anemia
ü Eliminasi : Warna kuning dan Volume 1,5 L/HariB5 (Bowel)
ü Nyeri pada adomen
Pemeriksaan Fisik
ü Pemeriksaan Abdomen : Abdomen lunak tanpa adanya rangsangan peritoneum atau suatu keadaan patologik yang terlokalisir. Bising usus normal
ü Pemeriksaan Pelvis : Pada kasus dismenore Primer, pemeriksaan pelvis adalah normal.
2. Diagnosa keperawatan
Nn.L dengan dismenorhea primer
3. Diagnosa Potensial :
Dismenorhoe sekunder
4. Menetapkan kebutuhan tindakan segera
Diberikan tablet penambah darah (untuk menangani anemianya)
5. Rencana Asuhan
ü Memberitahukan kondisi menurut pemeriksaan yang telah dilakukan
ü Memberi konseling untuk Meningkatkan istirahat dan meningkatkan kemampuan koping
ü Mengajarkan strategi relaksasi (misalnya nafas berirama lambat, nafas dalam)
ü Memberikan NSAID seperti ibuprofen atau asam mefenamat yang dapat mengurangi nyeri pada 64% penderita dissmenorrhea primer
ü Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesic (Analgesik dapat menurunkan nyeri)
ü Mengevaluasi dan dukung mekanisme koping
(Penggunaan persepsi sendiri atau prilaku untuk menghilangkan nyeri dapat membantu untuk mengatasinya lebih efektif )
ü Memberikan Kompres hangat (Mengurangi rasa nyeri dan memperlancar aliran darah)
e. Pelaksanaan Asuhan
Tindakan :
1. Memberitahukan kondisi menurut pemeriksaan yang telah dilakukan
2. Memberi konseling untuk Meningkatkan istirahat dan meningkatkan kemampuan koping
3. Mengajarkan strategi relaksasi (misalnya nafas berirama lambat, nafas dalam)
4. Memberikan NSAID seperti ibuprofen atau asam mefenamat yang dapat mengurangi nyeri pada 64% penderita dissmenorrhea primer
5. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesic (Analgesik dapat menurunkan nyeri)
6. Mengevaluasi dan dukung mekanisme koping
(Penggunaan persepsi sendiri atau prilaku untuk menghilangkan
nyeri dapat membantu untuk mengatasinya lebih efektif )
7. Memberikan Kompres hangat (Mengurangi rasa nyeri dan memperlancar aliran darah)
7. Evaluasi
1. Klien mengerti akan kondisinya
2. Klien mengerti dengan konseling yang telah diberikan
3. Klien sudah bisa melakukan strategi relaksasi (misalnya nafas berirama lambat, nafas dalam)
4. Klien menyetujui terapi yang diberikan bidan
5. Klien menyetujui untuk konsul ke dokter
DAFTAR PUSTAKA
Hendrik. Problema Haid. 2006. Jakarta: Tiga Serangkai
UNPAD. Ginekologi. 1981. Bandung : Elstar Offset
No comments:
Post a Comment