KASUS
1. KASUS 1
G3P2A0, 35 tahun, hamil 9 bulan, mengeluh mules-mules di sertai keluar lendir bercampur darah. Sebelumnya ibu juga mengeluh kehamilannya lebih besar dari kehamilan yang lalu dan sering merasa sesak bila tidur terlentang. Ibu ini tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan DM. Pada pemeriksaan luar tampak kulit abdomen teregang dan mengkilat serta sulit meraba bagian-bagian janin. Pada pemeriksaan obstetric di dapatkan :
- Tinggi fundus uteri : 40 cm atas symphisis
- Lingkar perut : 105 cm
- Letak anak : U (kepala belum masuk), punggung kiri
- Bunyi jantung anak : 140-144x/menit
- His : 15-20 detik, 1 x dalam 10 menit
- Pemeriksaan dalam di dapat :
· Vulva/vagina : tidak ada kelainan
· Portio : tebal lunak
· Pembukaan : 1-2 cm
· Ketuban : teraba menonjol
· Kepala : station -4, sutura sagitalis tidak jelas
v Pertanyaan
1. Bagaimana diagnose banding (DD) pasien tersebut?
2. Pemeriksaan tambahan apa saja yang diperlukan untuk menegakan dagnosa?
2. KASUS 2
G2PIA0, 28 tahun, hamil 8 bulan, merasakan kehamilannya lebih kecil dari kehamilan sebelumnya. Ibu memiliki riwayat hipertensi sebelum kehamilan sekarang. Gerakan anak dirasakan kurang aktif. Pada pemeriksaan luar didapatkan :
- Letak anak : U (kepala belum masuk), punggung kiri
- Tinggi Fundus Uteri : 27 cm
- Lingkar perut : 84 cm
- Bunyi Jantung Anak : 124 x/menit
v Pertanyaan :
1. Bagaimana diagnose pasien tersebut?
2. Pemeriksaan tambahan apa saja yang diperlukan untuk menegakan diagnose tersebut?
PEMBAHASAN
1. Pembahasan Kasus 1
A. Pengumpulan Data
v Data Subyektif
- Identitas
Nama : Ny. A Nama : Tn. Z
Umur : 35 tahun Umur : 40 tahun
Alamat : jl lobak sari Alamat : jl lobak sari
Agama : islam Agama : islam
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : PNS
- Keluhaan utama
Ibu mengatakan merasakan mules-mules keluar lendir bercampur darah, sebelumnya ibu juga mengeluh kehamilannya lebih besar dari kehamilan yang lalu dan sering merasa sesak ketika tidur terlentang.
- Riwayat Menstruasi
HPHT = 18 – 02 - 2011
- Riwayat Kehamilan
Kehamilan Pertama dan kedua tidak ada masalah
- Riwayat Persalinan
Persalinan pertama dan kedua berlangsung secara normal
- Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu tidak mempunyai riwayat penyakit ( Hipertensi dan DM )
v Data Obyektif
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Komposmentis
- Tanda – tanda vital :
· Tekanan darah : 110/70 mmHg
· Nadi : 82x/menit
· Respirasi : 20x/menit
· Suhu : 36,5 ºC
- Pemeriksaan Fisik :
a. Abdomen
ü Palpasi
· Tinggi Fundus Uteri : 40 cm atas symphisis
· Lingkar Perut : 106 cm
· Pada pemeriksaan Leopold bagian-bagian janin sulit teraba, namun pada akhirnya di dapat juga hasil ; letak anak = U kepala belum masuk, punggung kiri.
· His : 15-20 detik, 1 x dalam 10 menit
ü Auskultasi
· DJJ : 140-144 x/menit
b. Pemeriksaan Genital : Vulva/Vagina = tidak ada kelainan
c. Pemeriksaan Dalam :
· V/v : tidak ada kelainan
· Portio : tebal lunak
· Pembukaan : 1-2 cm
· Ketuban : teraba menonjol
· Kepala : stasion -4, sutura sagitalis tidak jelas
B. Interpretasi Data Dasar
v Diagnosis Diferensial
1. Polyhidramnion
2. Gemeli
3. Giant baby
v Diagnosa
Ny. A G3P2A0 parturien aterm kala 1 fase laten janin tungal hidup intrauteri dengan suspect polihidramnion.
ü Data dasar :
Gejala yang di temukan sehingga polyhidramnion dijadikan suspect diagnosa adalah :
Data Subyektif :
- Ibu merasa sesak bila tidur terlentang
- Ibu merasa kehamilannya lebih besar dari kehamilannya yang lalu
Data Obyektif :
- Kulit abdomen tampak teregang dan mengkilat
- Bagian janin sulit teraba
- Tinggi Fundus uteri 40 cm (Normal tinggi fundus uteri 33 cm ± 2 )
- Bunyi jantung 140 – 144 x/menit
- Ketuban teraba menonjol
- Kepala sutura sagitalis tidak jelas
ü Penapisan
1. Gemeli
Alasan yang menjadikan gemeli menjadi salah satu kemungkinan diagnose diferensial pada kasus diatas adalah ukuran perut yang lebih besar dari ukuran biasanya yaitu TFU 40 cm dan lingkat perut 106 cm. tetapi, yang menjadi tapisan dari diagnose gemeli ini adalah pada kasus tersebut hanya terdapat 1 bunyi jantung janin.
2. Giant Baby
Alasan yang menjadikan Giant baby menjadi salah satu kemungkinan diagnose diferensial pada kasus diatas adalah ukuran perut yang lebih besar dari ukuran biasanya yaitu TFU 40 cm dan lingkat perut 106 cm. tetapi, yang menjadi tapisan dari diagnose Giant baby ini adalah hasil dari pemeriksaan glukosa urin yang dilakukan.
v Pemeriksaan Tambahan Yang Perlu Dilakukan Untuk Menegakan Diagnosa
Pemeriksaan tambahan yang bisa kita lakukan adalah dengan pemeriksaan laboratorium, yaitu pemeriksaan Glukosa urin. Sedangkan Untuk memastikan diagnosa mengenai kasus diatas diperlukan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Sebelum melakukan pemeriksaan untuk memastikan diagnosis menggunakan USG salah satu gejala klinis polihidramnion adalah oedem pada kaki, jadi pemeriksa bisa melakukan pemeriksaan pada ektremitas bagian bawah.
2. Pembahasan Kasus 2
A. Pengumpulan Data
v Data Subyektif
- Identitas
Nama : Ny. L Nama : Tn. M
Umur : 28 tahun Umur : 35 tahun
Alamat : jl harum Mekar Alamat : jl harum mekar
Agama : islam Agama : islam
Pekerjaan : ibu rumah tangga Pekerjaan : PNS
- Keluhan Utama
Ibu mengatakan kalau dia merasakan kehamilannya lebih kecil dari kehamilan sebelumnya, ibu juga mengeluh gerakan anaknya dirasakan kurang aktif.
- Riwayat Menstruasi
HPHT : 23 – 05 - 2011
- Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu mempunyai riwayat penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) sebelumnya.
v Data Obyektif
- Keadaan Umum : Baik
- Kesadaran : Komposmentis
- Tanda-tanda Vital :
· Tekanan darah : 150/100 mmHg
· Nadi : 82x/menit
· Respirasi : 20x/menit
· Suhu : 36,5 ºC
- Pemeriksaan Fisik :
a. Abdomen
ü Palpasi
· Tinggi Fundus Uteri : 27 cm atas symphisis
· Lingkar Perut : 84 cm
· Pada pemeriksaan Leopold di dapatkan hasil : U (kepala belum masuk), punggung kiri.
ü Auskultasi
· DJJ : 124 x/menit
b. Genitalia
ü Inspeksi
· Vulva/Vagina : Tidak ada kelainan
B. Interpretasi Data Dasar
v Diagnosa
Ny. L G2P1A0 gravidarum 34-35 minggu janin tunggal hidup intra uterin dengan suspect oligohidramnion
ü Data Dasar :
Gejala yang di temukan sehingga olygohidramnion dijadikan suspect diagnosa adalah :
Data Subyektif :
- Ibu merasa kehamilannya lebih kecil dari kehamilan sebelumnya
- Ibu merasa gerakan anaknya kurang aktif
Data Obyektif :
- Tinggi Fundus uteri 27 cm (Normal tinggi fundus uteri 33 cm ± 2).
v Pemeriksaan Tambahan Yang Perlu Dilakukan :
Untuk memastikan diagnosa mengenai kasus diatas diperlukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk melihat ada atau tidaknya kelainan pada anatomi janin, seperti ginjal yang tidak tumbuh serta untuk mengetahui adanya gangguan petumbuhan janin.
Sebelum melakukan pemeriksaan untuk memastikan diagnosis menggunakan USG salah satu gejala klinis oligohidramnion selain terdapat dalam kasus adalah mudah terabanya janin dari pemeriksaan palpasi abdomen, jadi dalam pemeriksaan palpasi abdomen gejala ini dapat terasa dan menjadi salah satu pendukung dari diagnosis yang ditegakan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ensiklopedi Nasional Indonesia. 2004. Bekasi: Delta Pamungkas. ISBN 979-9327-00-8. Hal.184. "Air Ketuban". Diakses pada 4 Agustus 2011.
2. Standar pelayanan medik Obstetri dan Ginekologi. perkumpulan obstetric dan ginekologi Indonesia (POGI). Jakarta, 2006.
3. Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. EGC: Jakarta
4. Staf Pengajar LAB / UPF Obstetri dan Ginekologi. 1989. Osbetetri Patologi. Ekstar Offset: BandungWinknjosastro,
5. Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan.YBP-SP: Jakarta
6. Rabe Thomas.2003. Buku Saku Ilmu Kebidanan. Hipokrates : Jakarta
No comments:
Post a Comment