Strategi Pokok Dalam Pembangunan Kesehatan
Setelah menentukan visi pembangunan kesehatan yang
ditunjang oleh misi pembangunan kesehatan, untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal,
maka diperlukan juga suatu strategi khusus dalam mencapai tujuan tersebut.
Strategi umum yang dipergunakan dalam rangka menyelenggarakan misi pembangunan
kesehatan tersebut, dalam upaya mencapai Visi Indonesia Sehat 2010 adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan
Secara makro setiap program pembangunan nasional yang diselenggarakan dapat
memberikan kontribusi yang positif terhadap terbentuknya lingkungan dan
perilaku sehat tersebut. Secara mikro, semua kebijakan pembangunan kesehatan
yang sedang dan atau akan diselenggarakan harus dapat makin mendorong
meningkatnya derajat kesehatan seluruh anggota masyarakat. Didalam kerangka
strategi ini perlu dilakukan kegiatan sosialisasi, orientasi, kampanye, dan
advokasi serta pelatihan sehingga semua sektor pembangunan berwawasan
kesehatan.
2.
Profesionalisme
Profesionalisme
merupakan salah satu pilar strategi dalam pembangunan kesehatan, untuk menjadi
seorang tenaga kesehatan yang profesional harus mengikuti kemajuan teknologi,
peningkatan pengetahuan dan keterampilan.
Untuk
terselenggaranya pelayanan yang bermutu dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
, perlu didukung oleh tenaga kesehatan yang terampil dan dapat menyerap
berbagai kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran, yang dibarengi pula dengan
penerapan nilai – nilai moral dan etika
profesi yang tinggi.
Untuk mewujudkan
tenaga kesehatan yang profesional dan handal, dilaksanakan penentuan standar
kompetensi bagi tenaga kesehatan, pelatihan berdasarkan kompetensi, akreditasi
dan legislasi tenaga kesehatan serta kegiatan peningkatan kualitas lainnya.
Profesionalisme
dilaksanakan melalui penerapan kemajuan ilmu dan teknologi, serta melalui
penerapan nilai-nilai moral dan etika. Secara terus menerus ditingkatkan
profesionalisme para petugas kesehatan serta profesionalisme di bidang
manajemen pelayanan kesehatan. Didalam kerangka profesionalisme di bidang
kesehatan, dilaksanakan penentuan standar kompetensi bagi tenaga kesehatan,
pelatihan berdasarkan kompetensi, akreditasi dan legislasi tenaga kesehatan,
serta peningkatan kualitas lainnya.
3. Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)
Untuk memantapkan kemandirian masyarakat dalam pola hidup sehari-hari
digalang peran serta masyarakat yang seluas-luasnya termasuk peran serta dalam
pembiayaan. JPKM pada dasarnya merupakan penataan sub sistem pembiayaan
kesehatan dalam bentuk mobilisasi sumber dana masyarakat, sebagai wujud nyata
peran serta masyarakat dalam mempercepat pemerataan dan keterjangkaunan
pelayanan kesehatan. Dalam kontek penataan subsistem pelayanan kesehatan,
strategi JPKM akan lebih mengutamakan pelayanan promotif dan preventif.
4.
Desentralisasi
Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan,
penyelenggaraan pelbagai upaya kesehatan harus berangkat dari masalah dan
potensi spesifik masing-masing daerah. Untuk keberhasilan desentralisasi ini
berbagai persiapan perlu dilakukan termasuk yang terpenting adalah persiapan
perangkat organisasi serta sumber daya manusia. Perlu dilakukan analisis dan
penentuan peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah bidang kesehatan,
penentuan kegiatan upaya kesehatan yang wajib dilakukan oleh daerah, pengembangan
sumber daya manusia, pelatihan, penempatan kembali tenaga kesehatan. (dirangkum
dari berbagai sumber referensi pembangunan kesehatan)
DAFTAR
PUSTAKA
No comments:
Post a Comment