Monday, May 14, 2012

KALSIUM (CALSIUM)




1.1  Latar  Belakang
Kalsium adalah mineral yang terbanyak terdapat dalam badan kita iaitu lebih daripada 90% bahan keras dalam tulang dan gigi. Ia diperlukan untuk pembentukan dan bagi mengekalkan tulang yang kuat serta gigi yang sihat. Ia juga untuk pembekuan darah, penghantaran gerakbalas saraf, dan kontraksi otot. Peranan penting kalsium ialah mencegah penyakit osteoporasis.
            Kebanyakkan kalsium berasaskan makanan datang daripada bahan tenusu. Anggapan bahawa kalsium daripada tenusu tidak diserap sebenarnya tidak disokong oleh kajian saintifik.  Lain-lain sumber kalsium yang baik termasuk sardin, ikan salmon yang ditinkan, sayuran berdaun hijau, dan tofu.
Kekurangan kalsium boleh menyebabkan diantaranya; Kejang otot pada muka , tangan dan kaki, Tekanan darah dan rentak denyutan jantung tidak teratur dan Penyakit rickets pada kanak-kanak dan osteomalacia pada orang dewasa.


1.2  Tujuan

·         Untuk mengetahui apa itu kalsium,
·         Untuk mengetahui fungsi dan manfaat kalsium,
·         Untuk mengetahui kalsium yang ada pada tubuh (darah),
·         Untuk mengetahui deefisiensi akibat kekurangan atau kelebihan kalsium pada tubuh.






Bab 2 ISI


2.1 Kalsium                                                                 
            kalsium merupakan salah satu jenis mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Beberapa fungsi dari kalsium adalah sbb.

 *Untuk pembentukan tulang dan gigi yang dipengaruhi oleh vitamin d.
*Melindungi tubuh dari penyerapan zat radioaktif.
*Berperan dalam aktiivitas otot jantung.
*Berperan dalam aktivitas saraf dan otak.
*Membantu proses pembekuan darah.
*Mengaktifkan enzim.
              Apabila kita kekurangan kalsium, maka diri kita akan terancam mengalami beberapa penyakit, antara lain sbb:
- riketsia
- rakitis
- pertumbuhan terhambat
- hipokalsemia
- darah sukar membeku
- osteoporosis
             Kalsium dapat kita peroleh dari makanan, seperti: susu, daging, sayuran hijau, keju, dan kacang-kacangan. Di dalam tubuh kalsium yang kita konsumsi akan ditimbun dalam tulang, terutama dalam tulang spon. Penyerapan calsium akan meningkat dengan adanya vitamin D.
Penggunaan kalsium dalam tubuh akan diatur oleh kelenjar tiroid dan kelenjar paratiroid. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon kalsitonin yang fungsinya menurunkan kadar kalsium dalam darah. Sedangkan, kelenjar paratiroid akan menghasilkan hormon paratiroid yang fungsinya meningkatkan kadar kalsium dalam darah.
              Jumlah kebutuhan kalsium untuk orang dewasa per hari adalah 0,8 gr. Untuk anak anak 1,4 gr per hari. Ibu hamil 1,5 gr per hari. Dan, ibu menyusui 2,0 gr per hari.
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan penyakit seperti yang telah disebutkan di atas. Sedangkan, kelebihan kalsium dalam tubuh akan dapat menimbulkan hiperkalsemia serta kalsifikasi jaringan dan tulang rawan. Karena itu, konsumsilah kalsium dalam jumlah yang seimbang.
Kalsium sangat dibutuhkan oleh tubuh. Semua anggota tubuh kita memerlukan kalsium. Apabila kita kekurangan kalsium, pasti ada  yang akan terjadi pada tubuh.
Dalam satu hari tubuh ini memerlukan asupan kalsium sebesar 1000 mg. Sedangkan orang yang pola makannya sudah memenuhi syarat, dengan 4 sehat 5 sempurna ditambah segelas susu murni, asupan kalsiumnya hanya 250 mg. Berarti dalam satu hari, tubuh ini masih kekurangan kalsium sebesar 750 mg. Kekurangan kalsium yang tidak terlalu banyak akan terpenuhi oleh bank-bank kalsium seperti gigi dan tulang. Mungkin saat ini tidak akan terasa, akibat dari semuanya itu. Mungkin baru akan terasa dalam jagka waktu yang cukup lama, antara 10 sampai 15 tahun mendatang. Oleh karena itu, tubuh kita ini harus tercukupi asupan kalsium-nya.
Berarti dalam pembekuan darah pun, kalsium sangat berperan penting. Bisa dibayangkan, apabila tubuh kita ini kekurangan kalsium, darah tidak akan membeku dan akibat-nya akan sangat fatal. Dapat secara langsung ke otak yang kita dengar pecahnya pembuluh darah akibat kekurangan kalsium.

2.2  Kalsium dalam Tubuh
Tubuh orang dewasa diperkirakan mengandung 1000 gram kalsium. Sekitar 99% kalsium ini berada didalam tulang dalam bentuk hidroksiapatit dan 1% lagi berada didalam cairan ekstraseluler dan jaringan lunak. Didalam cairan ekstraseluler, konsentrasi ion kalsium (Ca 2+) adalah 10-3 M, sedangkan didalam sitosol 10-6 M.
Kalsium memegang 2 peranan fisiologik yang penting didalam tubuh. Didalam tulang, garam-garam kalsium berperan menjaga integritas struktur kerangka, sedangkan didalam cairan ekstraseluler dan sitosol, Ca 2+ sangat berperan pada berbagai proses biokimia tubuh. Kedua kompartemen tersebut selalu berada dalam keadaan yang seimbang.
Didalam serum, kalsium berada dalam 3 fraksi, yaitu Ca 2+ sekitar 50%, kalsium yang terikat albumin sekitar 40% dan kalsium dalam bentuk kompleks, terutama sitrat dan fosfat adalah 10%. Kalsium ion dan kalsium kompleks mempunyai sifat dapat melewati membran semipermeabel, sehingga akan difiltrasi di glomerulus secara bebas. Reabsorpsi kalsium di tubulus ginjal terutama terjadi di tubulus proksimal, yaitu sekitar 70%, kemudian 20% di ansa Henle dan sekitar 8% di tubulus distal. Pengaturan ekskresi kalsium di urin, terutama terjadi di tubulus distal. Sekitar 90% kalsium yang terikat protein, terikat pada albumin dan sisanya terikat pada globulin. Pada pH 7,4, setiap gr/dl albumin akan mengikat 0,8 mg/dl kalsium. Kalsium ini akan terikat pada gugus karboksil albumin dan ikatannya sangat tergantung pada pH serum. Pada keadaan asidosis yang akut, ikatan ini akan berkurang, sehingga kadar Ca + akan meningkat, dan sebaliknya pada alkalosis akut.
Secara fisiologik, Ca 2+ ekstraseluler memegang peranan yang sangat penting, yaitu :
a. Berperan sebagai kofaktor pada proses pembekuan darah, misalnya untuk faktor VH, IX,    X dan protrombin.
b. Memelihara mineralisasi tulang.
c. Berperan pada stabilisasi membran plasma dengan berikatan pada lapisan fosfolipid dan menjaga permeabilitas membran plasma terhadap ion Na+. Penurunan kadar Ca2+ serum akan meningkatkan permeabilitas membran plasma terhadap Na+ dan menyebabkan peningkatan respons jaringan yang mudah terangsang.
Kadar Ca2+ didalam serum diatur oleh 2 horrnon penting, yaitu PTH dan 1,25(OH)2 Vitamin D. Didalam sel, pengaturan homeostasis kalsium sangat kompleks.Sekitar 90-99% kalsium intraseluler, berada didalam mitokondria dan mikrosom. Rendahnya kadar Ca 2 didalam sitosol, diatur oleh 3 pompa yang terletak pada membran plasma, membran mikrosomal dan membran mitokondria yang sebelah dalam. Pada otot rangka dan otot jantung, kalsium berperan pada proses eksitasi dan kontraksi jaringan tersebut. Pada otot rangka, mikrosom berkembang sangat baik menjadi retikulum sarkoplasmik dan merupakan gudang kalsium yang penting didalam sel yang bersangkutan. Depolarisasi membran plasma akan diikuti dengan rnasuknya sedikit Ca 2+ ekstraseluler kedalam sitosol dan hal ini akan mengakibatkan terlepasnya Ca 2+ secara berlebihan dari retikulum sarkoplasmik kedalam sitosol. Kemudian Ca 2+ akan berinteraksi dengan troponin yang akan mengakibatkan interaksi aktin-miosin dan terjadilah kontraksi otot. Proses relaksasi otot, akan didahului oleh reakumulasi Ca 2+ oleh vesikel retikulum secara cepat dari dalam sitosol, sehingga kadar Ca 2+ didalam sitosol akan kembali normal.
Sel utama kelenjar paratiroid sangat sensitif terhadap kadar Ca 2+ didalam serum. Peran PTH pada reabsorpsi Ca di tubulus distal, resorpsi tulang dan peningkatan absorpsi kalsium di usus melalui peningkatan kadar 1,25(OH)2Vitamin D, sangat penting untuk menjaga stabilitas kadar Ca 2+ didalam serum. Selain itu, peningkatan PTH akan menurunkan renal tubular phosphate threshold (TmP/GFR) sehingga fosfat yang diserap dari usus dan dimobilisasi dari tulang akan diekskresi oleh ginjal.
Seluruh sel dalam tubuh manusia memerlukan kalsium, akan tetapi sebagian besar kalsium digunakan untuk kekuatan tulang dan gigi. Kalsium adalah mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh, 40% dari seluruh mineral yang ada adalah kalsium atau setara dengan 1200 gram. Sumber utama kalsium untuk masyarakat pada negara-negara maju adalah susu dan hasil olahannya yang mengandung sekitar 1150 mg kalsium per liter. Sumber lain kalsium adalah sayuran berwarna hijau dan kacang-kacangan. Roti dan bijian, menyumbang asupan kalsium yang nyata karena konsumsi yang sering. Ikan dan makanan sumber laut mengandung kalsium lebih banyak dibanding daging sapi maupun ayam.
Tubuh manusia dewasa mengandung sekitar 1200 g kalsium, jumlah tersebut sekitar 1 – 2% dari berat tubuh. Sebanyak 99% kalsium terdapat pada jaringan yang mengandung mineral seperti tulang dan gigi, yang berada dalam bentuk kalsium fosfat (bersama dengan sejumlah kecil kalsium karbonat), yang berfungsi membentuk kekuatan dan struktur tulang. Seiring dengan pernyataan tersebut, menurut Ilich- Ernst dan Kerstetter (2000), tubuh manusia dewasa mengandung sekitar 1000 hingga 1500 gram kalsium (tergantung pada jenis kelamin, ras, ukuran tubuh), yang mana 99% ditemukan pada tulang dalam bentuk hidroksiapatit. Kebutuhan kalsium sangat ditentukan oleh kebutuhan tulang dan aktivitas fisik. Kalsium merupakan zat gizi mikro yang sangat penting. Zat gizi ini pada umumnya memperlihatkan pengaruh menguntungkan pada tulang untuk segala usia, walaupun hasilnya tidak selalu konsisten.
Peranan utama kalsium adalah untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi, selain itu kalsium juga berperan dalam berbagai proses dalam tubuh. Kalsium berperan penting dalam proses pembekuan darah dan kontraksi otot. Apabila kalsium dalam darah terdapat di bawah titik kritis, otot tidak dapat rileks setelah kontraksi, sehingga tubuh memperlihatkan gejala kejang-kejang. Titani biasanya akan timbul apabila konsentrasi kalsium dalam darah turun dari kadar normalnya yaitu 9,4 mg/dl menjadi kira-kira 6 mg/dl (35% di bawah kadar normal) dan apabila kadarnya menjadi kira-kira 4 mg/dl, biasanya akan menyebabkan kematian. Sebaliknya, apabila kadar kalsium dalam darah meningkat melebihi kadar normal, sampai kira-kira 12 mg/dl, sistem saraf akan tertekan dan aktivitas refleks pada sistem saraf menjadi lamban, memendekkan interval denyut jantung, menimbulkan konstipasi dan menurunkan nafsu makan. Efek penekanan akan lebih nyata apabila kadar kalsium meningkat di atas 15 mg/dl dan apabila kadar kalsium dalam darah meningkat hingga kira-kira 17 mg/dl, kristal kalsium fosfat cenderung mengendap di seluruh tubuh.
Kalsium membutuhkan lingkungan yang asam agar dapat diserap secara efisien. Penyerapan terutama terjadi pada bagian atas usus halus. Usus halus cenderung selalu dalam kondisi asam karena menerima keasaman dari perut yang kadangkala menjadi netral oleh karena adanya pelepasan cairan dari pankreas. Penyerapan kalsium pada permukaan usus halus tergantung pada keaktifan hormon vitamin D. Tubuh manusia menyerap sekitar 20% hingga 40% kalsium dari makanan yang dikonsumsi, akan tetapi apabila tubuh membutuhkan kalsium dalam jumlah ekstra tinggi (bayi dan ibu hamil), penyerapan meningkat mencapai 50% hingga 70%. Remaja cenderung menyerap kalsium lebih banyak daripada orang lanjut usia.
          Tulang manusia mengalami peluruhan dan pembentukan secara berkesinambungan. Pada saat usia muda, pembentukan tulang berlangsung lebih cepat dibandingkan resorpsinya. Sementara itu, pada usia tua resorpsi berlangsung lebih cepat dibandingkan formasinya. Oleh karena itu pada usia tua terjadi proses kehilangan massa tulang.

            Perkembangan maksimal massa tulang selama pertumbuhan dan reduksi tulang pada saat usia lanjut adalah dua masalah utama dalam strategi pencegahan osteoporosis. Untuk mencapai tujuan ini, terdapat tiga pedoman utama yang direkomendasikan :
(1) mengonsumsi gizi yang cukup untuk memperbaiki bahan dasar untuk pembentukan tulang,
(2) olahraga secara teratur untuk memelihara stimulus tubuh pada perkembangan dan pemeliharaan tulang,
(3) mempertahankan kecukupan hormonal untuk pemanfaatan kalsium dan pemeliharaan tulang.

              Kalsium adalah mineral utama di dalam tulang, dan 99% kalsium dalam tubuh terdapat di dalam jaringan tulang. Massa jaringan tulang adalah faktor penentu risiko kerapuhan tulang baik pada anak-anak maupun dewasa. Lebih dari 40% massa puncakpembentukan tulang dewasa terjadi pada saat remaja. Pada periode ini terjadi perubahangaya hidup, termasuk pada pemenuhan asupan kalsium.

             Pada masa remaja diperlukan asupan gizi yang cukup untuk mencapai pertumbuhan fisik optimal. Hal ini diperlukan mengingat kecepatan pertumbuhan fisik saat remaja adalah ke dua tercepat setelah masa bayi. Pada masa ini sekitar 20% tinggi badan dan 50% berat badan seseorang telah tercapai. Untuk memaksimalkan retensi kalsium tubuh, wanita remaja umur 12 – 15 tahun memerlukan konsumsi sedikitnya 1300 mg kalsium setiap hari. Hasil studinya juga menunjukkan bahwa asupan kalsium sebesar 1200 mg per hari hanya menghasilkan 57% dari retensi kalsium maksimum.



    2.2.1 Faktor Pendukung dan Penghambat
            Penyerapan kalsium dalam tubuh dipengaruhi banyak faktor, terdiri dari faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung penyerapan kalsium adalah kondisi keasaman permukaan, aktivitas dan motilitas saluran pencernaan normal, asupan kalsium dan fosfor seimbang, cukup vitamin D, tubuh memerlukan kalsium dalam jumlah lebih tinggi, asupan kalsium rendah, adanya hormon paratiroid (meningkatkan aktivitas sintesis vitamin D) dan adanya laktosa.

              Sebagai faktor penghambat penyerapan kalsium adalah terdapatnya kondisi basa pada saluran pencernaan bagian bawah, serat makanan dalam jumlah besar, penggunaan pencahar, proporsi fosfor lebih besar daripada kalsium, adanya asam fitat, oksalat dan asam lemak yang tidak dapat diserap (mengikat kalsium dalam usus), defisiensi vitamin D, menopause, usia lanjut dan adanya tanin dari teh.

            Hampir seluruh kalsium di dalam tubuh terdapat dalam tulang yang berperan sentral dalam pembentukan struktur kekuatan tulang dan gigi. Hanya sedikit sekali (1%) terdapat dalam jaringan lunak, cairan ekstra sel dan plasma yang diperlukan dalam banyak peran metabolisme dan pengaturan. Apabila jumlahnya di bawah 1%, maka tubuh akan melepaskan kalsium dari tulang ataupun gigi untuk memenuhi kebutuhannya.

             Tubuh orang dewasa mengandung sekitar 1000 – 1300 g kalsium (kurang dari 2% berat tubuh). Kandungan normal kalsium darah adalah 9 – 11 mg per 100 ml darah. Sekitar 48% serum kalsium berbentuk ionik dan 46% terdapat dalam senyawa protein darah. Selebihnya terdapat dalam bentuk senyawa komplek yang mudah berdifusi, seperti dalam bentuk sitrat.

             Oleh karena belum adanya indikator yang cocok dari kecukupan gizi kalsium, maka perkiraan defisiensi kalsium didasarkan pada besarnya kecukupan asupan makanan dibandingkan dengan asupan yang dianjurkan. Akan tetapi, pendekatan ini masih diperdebatkan, karena belum adanya kesepakatan para ahli pada asupan kalsium yang dianjurkan. Dalam pelaksanaannya, perkiraan proporsi populasi pada setiap negara dengan ketidakcukupan asupan kalsium didasarkan pada asupan yang direkomendasikan dari setiap negara itu sendiri. Dengan menggunakan pendekatan ini dilaporkan bahwa banyak kelompok populasi belum mencapai asupan kalsium yang dianjurkan di sejumlah negara-negara barat.

              Sebagai contoh, di Jerman (sekitar separuh wanita dewasa dan sepertiga pria dewasa), Swiss (sebagian besar wanita dewasa) serta di Italia (50% sampel manula >60 tahun), asupan kalsiumnya masih lebih rendah dari yang dianjurkan dari setiap negara tersebut. Di Irlandia, lebih dari 50% wanita berusia 12-18 tahun dan di Amerika Serikat pada wanita berusia 9-18 tahun dan 31 tahun juga belum dapat mencukupi asupan kalsium yang dianjurkan. Di Belanda sebanyak 8-25% pria dan wanita dewasa, belum mencapai 80% dari kecukupan asupan kalsium yang dianjurkan.

             Status kalsium yang rendah menggambarkan terjadinya pengurangan massa tulang yang banyak terjadi di negara-negara barat. Dari hasil perkiraan yang diperoleh dari kriteria diagnosis WHO (berdasarkan pada kandungan mineral tulang), sekitar 4-6 juta wanita dan 1-2 juta pria manula di Amerika Serikat menderita osteoporosis.

    2.2.2  Tes Kimia Darah
Kebanyakan laporan laboratorium memperlihatkan tes kimia darah. Tes ini mengukur berbagai zat kimia dalam darah kita untuk melihat apakah tubuh kita berfungsi dengan baik. untuk informasi tentang Hitung Darah Lengkap dan untuk informasi tentang Tes Gula dan Lemak Darah.
Setiap laboratorium mempunyai nilai rujukan untuk hasil tes. Biasanya, laporan laboratorium mencantumkan nilai rujukan ini dan menandai hasil tes yang berada di luar nilai rujukan. untuk informasi mengenai hasil tes laboratorium.

Kalsium adalah bagian utama dari tulang dan gigi. Kalsium juga dibutuhkan agar saraf dan otot bekerja dengan baik, serta untuk reaksi kimia dalam sel. Tubuh kita mengatur jumlah kalsium dalam darah. Namun tingkat protein dalam darah dapat mempengaruhi hasil tes kalsium (lihat albumin di bawah). Hasil tes kalsium yang rendah pada Odha biasanya disebabkan oleh tingkat protein yang rendah akibat kekurangan gizi (malanutrisi) atau wasting . Tingkat kalsium yang tidak normal bisa jadi karena masalah pencernaan.

2.3 Manfaat Kalsium
Sebuah penelitian bertajuk ” Journal of Nutrition Education and Behaviour” menyebutkan bahwa remaja dan orang dewasa sering kali mengalami kekurangan kalsium karena kurangnya konsumsi susu. Sering kali meeka juga tidak begitu peduli terhadap petingnya kalsium bagi tubuh. Penelitian ini tidak menitikberatkan seputar susu saja tetapi lebih kepada kalsium itu sendiri.
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat didalam tubuh manusia. Kira-kira 99% kalsium terdapat di dalam jaringan keras yaitu pada tulang dan gigi. 1% kalsium terdapat pada darah, dan jaringan lunak. Tanpa kalsium yang 1% ini, otot akan mengalami gangguan kontraksi, darah akan sulit membeku, transmisi saraf terganggu, dan sebagainya.
Untuk memenuhi 1% kebutuhan ini, tubuh mengambilnya dari makanan yang dimakan atau dari tulang. Apabila makanan yang dimakan tidak dapat memenuhi kebutuhan, maka tubuh akan mengambilnya dari tulang. Sehingga tulang dapat dikatakan sebagai cadangan kalsium tubuh. Jika hal ini terjadi dalam waktu yang lama, maka tulang akan mengalami pengeroposan tulang.
Para peneliti juga menemukan bahwa laki-laki dan perempuan selama masa transisi remaja menuju dewasa awal hanya mengkonsumsi kalsium sekitar 153 miligram dan 194 miligram. Kadar konsumsi tersebut jelas jauh di bawah batas ideal konsumsi kalsium manusia yang ditetapkan World Health Organization yakni 1.300 miligram (usia 9-18 tahun), 1.000 miligram (19-50 tahun), dan 1.200 miligram (di atas 51).
 masalah yang bisa kita dapatkan jika kekurangan kalsium menurut data yang dikeluarkan WHO, kekurangan kalsium bisa menyebabkan 200 jenis penyakit. Memang untuk ukuran Indonesia, terlebih harga susu yang sangat mahal, kebutuhan akan 1.000 miligram kalsium sangat sulit untuk dipenuhi. Maka dari itu, tidak aneh apabila sebagian besar masyarakat Indonesia kekurangan kalsium.
Kekurangan kalsium jelas menjadi masalah bagi tubuh terutama tulang. Pertumbuhan tulang menurut beberapa peneliti hanya bisa terjadi sampai di usia 20 tahun. Padahal remaja seumuran itu justu berhenti mengkonsumsi susu. Di Indonesia, kebiasaan minum susu hanya terjadi pada masa bayi dan balita saja. Setelah itu, mayoritas masyarakat Indonesia tidak peduli akan pentingnya konsumsi kalsium ini.

2.4 Penyakit Akibat Kekurangan atau Kelebihan Kalsium
            Seperti yang disebutkan diatas, kekurangan kalsium bisa menyebabkan 200 jenis penyakit. Beberapa penyakit yang mungkin timbul diantaranya adalah
·         Nyeri otot tulang
Kekurangan kalsium menyebabkan pergerakan yang tidak normal pada seluruh otot licin dan otot jantung, sehinga tubuh kehilangan kelincahan, pengendalian keseimbangan, gerakan dan kemampuan koordinasi. Gerakan tubuh ditentukan oleh stimulasi otot tulang, sementara rangsangan otot tulang timbul karena peran kalsium yang sangat penting. Jika asupan kalsium dalam tubuh tidak memadai, maka akan terjadi nyeri pada otot tulang.
·         Keropos tulang/osteoporosis
Kalsium dalam tubuh berperan sebagai elemen ang memberi kekerasan pada tulang. Oleh karena itu, kalsium mampu membentuk kerangka yang mampu menanggung berat badan. Jika dalam tulang tidak terdapat endapan kalsium yang cukup, maka akan terjadi kekacauan dalam metabolisme sel tulang, hingga volume tulang berkurang.
·         Kekebalan tubuh berkurang
Kekuranan kalsium mampu memicu terjadinya penurunan kekebalan tubuh. Karena dengan kekurangan imunitas tubuh terhadap serangan penyakit, maka dengan sangat mudah terjangkit berbagai penyakit yang seharusnya bisa ditangkal oleh system kekebalan tubuh.
·         Daya ingat berkurang
Ion kalsium berperan penting dalam proses pengeluaran dan pengiriman sinyal syaraf. Rangsangan pada syaraf otak besar berhubungan erat dengan transmisi ion kalsium di dalam dan diluar neuron. Ketika organisme kekurangan kalsium, dendosignal syaraf juga mengalami hambatan mekanisme rangsangan dalam tubuh manusia juga mengalami kerudakan. Gejala pada anak anak mudah kaget, menangis di malam hari, resah, sulit tidur dan super aktif.
·         Ganguan dalam jantung
Jantung mengemban tugas untuk mempertahankan nyawa. Meski hanya sebesar kepalan tangan, jantung mampu mengantarkan darah setiap saat kesetiap sel dalam tubuh. Kemampuan ini berasal dari konstraksi otot jantung secara terus menerus. Padahal konstraksi dan ekspansi jantung serta penyimpanan dan pengunaan energinya tidak lepas dari pengaruh kalsium.
Adapun penyakit akibat kekurangan kalsiun darah atau kadar kalsium darah yang rendah dikenal Sebagai penyakit Hipokalsemia. Hipokalsemia (kadar kalsium darah yang rendah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium di dalam darah kurang dari 8,8 mgr/dL darah. Penyebabnya bisa di karenakan Konsentrasi kalsium darah  menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.
Hipokalsemia paling sering terjadi pada penyakit yang menyebabkan hilangnya kalsium dalam jangka lama melalui air kemih atau kegagalan untuk memindahkan kalsium dari tulang.
Sebagian besar kalsium dalam darah dibawa oleh protein albumin, karena itu jika terlalu sedikit albumin dalam darah akan menyebabkan rendahnya konsentrasi kalsium dalam darah.
Akibat kekurangan kalsium dapat menimbulkan bebrapa penyakit seperti disebutkan di atas. Maka dari itu mulailah menkonsumsi kalsium demi menjaga tubuh anda dari penyakit. Anda dapat memperoleh kalsium tidak hanya dari susu saja, sayuran hijau seperti bayam, brokoli dam sawi, ikan teri kering udang kering, tahu kacang-kancangan, salmon, sardine merupakan makanan yang mengandung kalsium yang berguna bagi tubuh.

             Kelebihan kadar kalsium dalam darah dapat pula menyebabkan suatu disfungsi tertentu. Penyakit akibat kelebihan kadar kalsium dalam darah dikenal sebagai penyakit Hiperkalsemia. Hiperkalsemia (kadar kalsium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium dalam darah lebih dari 10,5 mgr/dL darah.
Hiperkalsemia dapat disebabkan oleh meningkatnya penyerapan pada saluran pencernaan maupun karena meningkatnya asupan kalsium. Orang-orang yang mengkonsumsi sejumlah besar kalsium (seperti yang kadang dilakukan oleh penderita ulkus peptikum yang minum banyak susu dan juga mengkonsumsi antasid yang mengandung kalsium), dapat menderita hiperkalsemia. Suatu overdosis vitamin D dapat mempengaruhi konsentrasi kalsium darah, yaitu dengan meningkatkan penyerapan kalsium dari saluran pencernaan. Penyebab paling sering dari hiperkalsemia adalah hiperparatiroidisme, yaitu suatu keadaan dimana terjadi pengeluaran hormon paratiroid secara besar-besaran oleh satu atau lebih dari keempat kelenjar paratiroid.







 





Bab 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
          Kalsium merupakan suatu zat yang sangat penting dan dibutuhkan oleh tubuh. Kadar kalsium baik dalam tubuh maupun dalam darah harus sesuai, yang dimaksudkan disini adalah kadarnya tidak kekurangan ataupun kelebihan. Kalsium juga berperan dalam sistem homeostasis yakni pengaturan keseimbangan tubuh.

No comments:

Post a Comment

Ilmu Kesehatan Masyarakat ( Public Health )

Bagi sebagian orang mungkin banyak yang sudah tidak asing lagi mendengar kata "IKM" atau Ilmu Kesehatan Masyarakat, namun ...