Monday, January 30, 2012

Pemeriksaan Tanda Vital, Kesadaran, Tekanan Darah, Nadi, dan Respirasi pada Bayi dan Balita

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Soadara/sodari YTH.... setiap mengunjungi Blog ini Jangan Lupa ya nge-Klik Iklan nya.....Terima kasih :)
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan akan dicatat dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien.
Biasanya, pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian kepala dan berakhir pada anggota gerak. Setelah pemeriksaan organ utama diperiksa dengan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi, beberapa tes khusus mungkin diperlukan seperti test neurologi.
Dengan petunjuk yang didapat selama pemeriksaan riwayat dan fisik, ahli medis dapat menyususn sebuah diagnosis diferensial,yakni sebuah daftar penyebab yang mungkin menyebabkan gejala tersebut. Beberapa tes akan dilakukan untuk meyakinkan penyebab tersebut. Sebuah pemeriksaan yang lengkap akan terdiri diri penilaian kondisi pasien secara umum dan sistem organ yang spesifik. Dalam prakteknya, tanda vital atau pemeriksaan suhu, denyut dan tekanan darah selalu dilakukan pertama kali.




1.2  Tujuan
1.2.1        Tujuan Umum
Untuk mengetahui teknik pemeriksaan umum tanda-tanda vital pada bayi dan balita
1.2.2        Tujuan Khusus
Menganalisis pemeriksaan nadi
Menganalisis pemeriksaan tekanan darah
Menganalisis pemeriksaan pernafasan
Menganalisis pemeriksaan suhu







BAB II
ISI

Pemeriksaan Tanda – Tanda Vital
2.1 Pemeriksaan Nadi
Denyut nadi merupakan denyutan atau dorongan yang dirasakan dari proses pemompaan jantung. Pemeriksaan nadi seharusnya dilakukan dalam keadaan tidur atau istirahat. Kondisi hipertermia dapat meningkatkan denyut nadi sebanyak 15 – 20 kali per menit setiap peningkatan suhu 1 derajat celcius.

Penilaian denyut nadi yang lain adalah takikardia sinus yang ditandai dengan variasi 10 – 15 denyutan dari menit ke menit dan takikardia supraventrikuler paroksimal ditandai dengan nadi sulit dihitung karena terlalu cepat (lebih dari 200 kali per menit). Bradikardia merupakan frekuensi denyut jantung lebih lambat dari normal. Pemeriksaaan nadi yang lain adalah iramanya, normal atau tidak. Disritmia (aritmia) sinus adalah ketidakteraturan nadi, denyut nadi lebih cepat saat inspirasi dan lambat saat ekspirasi.
2.2 Pemeriksaan Tekanan Darah
Pemeriksaan tekanan darah indikator penting dalam menilai fungsi kardiovaskuler. Dalam prosesnya perubahan tekanan darah dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain ;
1. Tolakan Perifer. Merupakan sistem peredaran darah yang memiliki sistem tekanan tertinggi (arteria) dan sistem tekanan terendah (pembuluh kapiler dan vena), diantara keduanya terdapat arteriola dan pembuluh otot yang sangat halus.
2. Gerakan memompa oleh jantung. Semakin banyak darah yang dipompa ke dalam arteria menyebabkan arteria akan lebih menggelembung dan mengakibatkan bertambahnya tekanan darah. Begutu juga sebaliknya.
3. Volume darah. Bertambahnya darah menyebabkan besarnya tekanan pada arteria.
4. Kekentalan darah. Kekentalan darah ini tergantung dari perbandingan sel darah dengan plasma.

2.3 Pemeriksaan Pernapasan
Merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida. Menilai frekuensi, irama, kedalaman dan tipe atau pola pernapasan

2.4 Pemeriksaan suhu
Pemeriksaan suhu digunakan untuk menilai kondisi metabolisme di dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme darah. Keseimbangan suhu harus diatur dalam pembuangan dan penyimpanannya di dalam tubuh yang diatur oleh hipotalamus. Pembuangan atau pengeluaran panas dapat terjadi melalui berbagai proses, diantaranya ;
1. Radiasi, yaitu proses penyebaran panas melalui gelombang elektromagnet.
2. Konveksi, yaitu proses penyebaran panas karena pergeseran antara daerah yang kepadatannya tidak sama seperti dari tubuh pada udara dingin yang bergerak atau pada air kolam renang.
3. Evaporasi, yaitu proses perubahan cairan menjadi uap.
4. Konduksi, yaitu proses pemindahan panas pada objek lain dengan kontak langsung tanpa gerakan yang jelas, seperti bersentuhan dengan permukaan yang dingin dan lain – lain.





BAB III
PENUTUP

3.1 Kesmpulan
            Pada pemeriksaan tanda vital, terdapat pemeriksaan denyut nadi, suhu, pernafasan dan tekanan darah. Dalam denyut nadi itu berbeda tergantung usia orang tersebut, dan pada usia sekitar 14-18 tahun itu rata denyut nadi normalnya adalah 82. Dan dalam pemeriksaan tekanan darah ada berbagai faktor yang mempengaruhi tekanan darah yaitu: Tolakan Perifer, Gerakan memompa oleh jantung,Volume darah,kekentalan darah. Dan dalampemeriksaan suhu kita akan kehilangan panas melalui evavorasi,konduksi,konveksi dan radiasi.



DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal .Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Johnson, Ruth.2004. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta : EGC

No comments:

Post a Comment

Ilmu Kesehatan Masyarakat ( Public Health )

Bagi sebagian orang mungkin banyak yang sudah tidak asing lagi mendengar kata "IKM" atau Ilmu Kesehatan Masyarakat, namun ...